Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan telah menemukan dua mineral ekstraterestrial di Meteorit El Ali, meteorit besi seberat 15,2 ton yang ditemukan pada tahun 2020 di dekat kota kecil El Ali di Somalia. Meteorit ini mengandung setidaknya dua mineral baru, yaitu elaliite dan elkinstantonite.
Temuan tersebut telah dijelaskan dalam Space Exploration Symposium 2022 (SES 2022) baru-baru ini. “Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti kondisi geologis yang sebenarnya, kimia batuan, berbeda dari yang ditemukan sebelumnya,” kata Profesor Chris Herd dari University of Alberta.
Seperti diketahui, meteorit El Ali adalah batu luar angkasa terbesar kesembilan yang pernah ditemukan. Meteori El Ali memiliki ukuran dengan lebar lebih dari 2 meter dan digali di Somalia pada tahun 2020.
Nama Elaliite berasal dari nama meteorit itu sendiri, yang dijuluki meteorit El Ali karena ditemukan di dekat kota El Ali, di wilayah Hiiraan, Somalia.
Sedangkan nama meteorit yang kedua, terinspirasi dari Lindy Elkins-Tanton, yakni penyelidik utama misi Psyche NASA yang akan datang, sebuah perjalanan ke asteroid kaya logam unik yang mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter.
"Lindy telah melakukan banyak pekerjaan tentang bagaimana inti planet terbentuk, bagaimana inti besi nikel ini terbentuk, dan analog terdekat yang kita miliki adalah meteorit besi. Jadi masuk akal untuk menamai mineral dengan namanya dan mengakui kontribusinya pada sains," kata Herd.
"Itulah yang membuat ini menarik: di meteorit khusus ini Anda memiliki dua mineral yang dijelaskan secara resmi yang baru bagi sains."
Dua mineral, elaliite dan elkinstantonite, berasal dari irisan 70 g yang dikirim ke University of Alberta untuk klasifikasi, dan tampaknya sudah ada mineral potensial ketiga yang sedang dipertimbangkan.
"Jika para peneliti mendapatkan lebih banyak sampel dari meteorit besar, ada kemungkinan lebih banyak lagi yang bisa ditemukan," kata Profesor Herd.
Profesor Herd dan rekan-rekannya dari University of Alberta, University of California, Los Angeles, dan Caltech mengklasifikasikan El Ali sebagai meteorit 'Besi, kompleks IAB', salah satu dari lebih dari 350 meteorit dalam kategori tersebut.
“Pada hari pertama Andrew Locock dari University of Alberta melakukan beberapa analisis, dia berkata, 'Anda memiliki setidaknya dua mineral baru di sana.' Itu sangat fenomenal. Sebagian besar waktu dibutuhkan lebih banyak pekerjaan daripada itu untuk mengatakan ada mineral baru, ”kata Profesor Herd.