Elaliite and Elkinstantonite, Dua Mineral Baru di Meteorit El Ali

By Ricky Jenihansen, Minggu, 1 Januari 2023 | 09:00 WIB
Meteorit El Ali ditemukan di dekat kota El Ali di Somalia. (Courtesy of Global Resources)

Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan telah menemukan dua mineral ekstraterestrial di Meteorit El Ali, meteorit besi seberat 15,2 ton yang ditemukan pada tahun 2020 di dekat kota kecil El Ali di Somalia. Meteorit ini mengandung setidaknya dua mineral baru, yaitu elaliite dan elkinstantonite.

Temuan tersebut telah dijelaskan dalam Space Exploration Symposium 2022 (SES 2022) baru-baru ini. “Setiap kali Anda menemukan mineral baru, itu berarti kondisi geologis yang sebenarnya, kimia batuan, berbeda dari yang ditemukan sebelumnya,” kata Profesor Chris Herd dari University of Alberta.

Seperti diketahui, meteorit El Ali adalah batu luar angkasa terbesar kesembilan yang pernah ditemukan. Meteori El Ali memiliki ukuran dengan lebar lebih dari 2 meter dan digali di Somalia pada tahun 2020.

Nama Elaliite berasal dari nama meteorit itu sendiri, yang dijuluki meteorit El Ali karena ditemukan di dekat kota El Ali, di wilayah Hiiraan, Somalia.

Sedangkan nama meteorit yang kedua, terinspirasi dari Lindy Elkins-Tanton, yakni penyelidik utama misi Psyche NASA yang akan datang, sebuah perjalanan ke asteroid kaya logam unik yang mengorbit Matahari antara Mars dan Jupiter.

"Lindy telah melakukan banyak pekerjaan tentang bagaimana inti planet terbentuk, bagaimana inti besi nikel ini terbentuk, dan analog terdekat yang kita miliki adalah meteorit besi. Jadi masuk akal untuk menamai mineral dengan namanya dan mengakui kontribusinya pada sains," kata Herd.

"Itulah yang membuat ini menarik: di meteorit khusus ini Anda memiliki dua mineral yang dijelaskan secara resmi yang baru bagi sains."

Dua mineral, elaliite dan elkinstantonite, berasal dari irisan 70 g yang dikirim ke University of Alberta untuk klasifikasi, dan tampaknya sudah ada mineral potensial ketiga yang sedang dipertimbangkan.

"Jika para peneliti mendapatkan lebih banyak sampel dari meteorit besar, ada kemungkinan lebih banyak lagi yang bisa ditemukan," kata Profesor Herd.

Profesor Herd dan rekan-rekannya dari University of Alberta, University of California, Los Angeles, dan Caltech mengklasifikasikan El Ali sebagai meteorit 'Besi, kompleks IAB', salah satu dari lebih dari 350 meteorit dalam kategori tersebut.

Sampel meteorit El Ali ini mengandung dua mineral baru: elaliite dan elkinstantonite. (Nick Gessler / Duke University)

“Pada hari pertama Andrew Locock dari University of Alberta melakukan beberapa analisis, dia berkata, 'Anda memiliki setidaknya dua mineral baru di sana.' Itu sangat fenomenal. Sebagian besar waktu dibutuhkan lebih banyak pekerjaan daripada itu untuk mengatakan ada mineral baru, ”kata Profesor Herd.

“Identifikasi cepat dimungkinkan karena kedua mineral tersebut telah dibuat secara sintetis sebelumnya, jadi dia dapat mencocokkan komposisi mineral alami yang baru ditemukan dengan mineral buatan manusia.”

Baca Juga: Ilmuwan Planet Menemukan Sumber Potensial Meteorit 'Shock-Darkened'

Baca Juga: Fakta yang Perlu Anda Tahu Seputar Jatuhnya Meteorit di Lampung Tengah

Baca Juga: Meteorit Untuk Pertama Kalinya Ditemukan Dapat Menghantarkan Listrik 

Para ilmuwan terus meneliti mineral baru untuk menentukan apa yang dapat mereka ceritakan kepada kita tentang kondisi meteorit ketika terbentuk.

"Itu keahlian saya, bagaimana Anda mempelajari proses geologis dan sejarah geologis asteroid yang pernah menjadi bagian dari batu ini," kata Profesor Herd.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan terlibat dalam mendeskripsikan mineral baru hanya karena mengerjakan meteorit."

Setiap penemuan mineral baru, lanjutnya, mungkin dapat menghasilkan penggunaan baru yang menarik di kemudian hari.

Setiap kali ada materi baru yang diketahui, para ilmuwan material juga tertarik karena potensi penggunaannya dalam berbagai hal di masyarakat.

"Sementara masa depan meteorit El Ali masih belum pasti, kami telah menerima berita bahwa tampaknya telah dipindahkan ke Tiongkok untuk mencari calon pembeli," katanya.

“Masih harus dilihat apakah sampel tambahan akan tersedia untuk tujuan ilmiah.”