“Ia menjadi ratu pertama yang memerintah tanpa suami sebagai wali bersama untuk putranya, Ptolemaios VI,” ungkap Bogaard. Dua anaknya yang lain bernama Cleopatra II dan Ptolemaios VIII.
Cleopatra II
Ini adalah kisah ibu dan anak yang bermasalah. Menikah dengan Ptolemaios VI, Cleopatra II memerintah dari 175-116 Sebelum Masehi. Keempat anaknya adalah Ptolemaios Eupator, Cleopatra 3, Ptolemaios VII, dan Cleopatra Thea.
Ketika putrinya menikah dengan saudara laki-lakinya Ptolemeus VIII, dia memutuskan untuk mengusir mereka dari Mesir lewat perang saudara. Bertahun-tahun kemudian dia berdamai dengan kedua anaknya dan memerintah sampai akhir hayatnya.
Cleopatra III
Setelah kematian ibunya, Cleopatra III menggantikan kekuasaannya bersama suami dan anak-anaknya Ptolemaios IX Philometor Soter, Ptolemaios X Alexander 1, Cleopatra Selene, Cleopatra IV dan Cleopatra Tryphaena.
Dengan pemerintahan yang sangat bermasalah, dia terus-menerus berbalik melawan anak-anaknya sendiri. Pada akhirnya, sang ratu tewas dibunuh oleh salah satu anaknya.
Cleopatra IV
Putri Raja Ptolemaios VIII dan Cleopatra III, ia menikah dengan saudara laki-lakinya Ptolemaios IX Soter. Tetapi pernikahan itu tidak berhasil. Pasalnya, sang ibu, karena takut akan pengaruh yang mungkin dimiliki keduanya, memaksa putranya untuk menolaknya.
Ptolemaios IX akhirnya menikahi Cleopatra Selene yang lebih mudah untuk dipengaruhi.
Cleopatra IV kemudian meninggalkan Mesir dan menjadi permaisuri Suriah. Pada 108 Sebelum Masehi, Cleopatra III memimpin pemberontakan melawan putranya, memaksanya meninggalkan Mesir.