Kejut Listrik, Pengobatan Pasien Gangguan Jiwa yang Kontroversional

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 5 Januari 2023 | 15:00 WIB
Terapi elektrokonvulsif (ECT) atau kejut listrik adalah terapi yang digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami depresi berat (Pexels)

Perawatan lain yang tidak konvensional untuk depresi adalah stimulasi magnetik transkranial. Perawatan menggunakan medan magnet untuk mengubah aktivitas di daerah otak tertentu. Ini melibatkan penempatan kumparan elektromagnetik di dahi, dan tidak memerlukan pembedahan, menurut Mayo Clinic.

Para peneliti tidak tahu bagaimana pengobatan itu bekerja, tetapi diperkirakan medan magnet merangsang daerah otak yang terlibat dalam pengendalian suasana hati, kata Mayo Clinic.

Pada tahun 2008, prosedur ini disetujui sebagai pengobatan untuk depresi pada mereka yang tidak menanggapi terapi lain.

Efek samping termasuk sakit kepala, kedutan wajah, pusing, dan yang lebih jarang, kejang dan gangguan pendengaran.

Bedah psiko

Pembedahan otak untuk gangguan jiwa, yang disebut psychosurgery, telah dipraktikkan sejak tahun 1930-an, meski sangat kontroversial. Operasi awal, seperti lobotomi yang dilakukan pada tahun 1940-an dan 50-an, memiliki efek samping yang serius, termasuk perubahan kepribadian.

Praktik bedah jiwa menurun setelah pengobatan psikiatri tersedia, meskipun sejumlah kecil pusat saat ini terus melakukan prosedur bedah jiwa.

Baca Juga: Fakta: Orang Gangguan Jiwa, Tertarik pada Pasangan Punya Gangguan Jiwa

Baca Juga: Analisis DNA 76 Ribu Penderita Skizofrenia Mengungkap Gen Spesifik

Baca Juga: Bali Peringkat 4 Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Berat di Indonesia

Baca Juga: Suka Selfie di Lokasi Bencana Alam, Pertanda Gangguan Kejiwaan?

Sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Juni 2013 melihat efek dari jenis psikosurgeri yang disebut kapsulotomi bilateral, yang merusak jaringan di bagian otak yang disebut kapsul internal, sebagai pengobatan untuk sejumlah kecil pasien dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD). Hampir setengah dari pasien menunjukkan beberapa perbaikan dalam gejala OCD mereka, meskipun 10 persen mengalami efek samping yang serius, termasuk kelumpuhan.

Jamur ajaib

Halusinogen yang ditemukan dalam jamur ajaib atau jamur sihir yang disebut psilocybin, dapat membantu mengobati gangguan kejiwaan seperti depresi, kecemasan, dan kecanduan.

Dalam sebuah studi kecil tahun 2011, lebih dari separuh orang yang menerima psilocybin dosis sedang melaporkan pengalaman 'mistis', jenis yang diyakini memiliki manfaat psikiatri jangka panjang terbesar. Hanya 5 persen yang dilaporkan mengalami efek samping, seperti rasa takut yang ekstrem (paranoia) atau kecemasan.

Bahkan setahun kemudian, 83 persen peserta mengatakan pengalaman mistis telah meningkatkan kesejahteraan mereka. Psilocybin sedang dipelajari sebagai pengobatan untuk pasien sakit parah yang mengalami depresi dan kecemasan, dan bagi mereka dengan kecanduan yang sulit diobati, termasuk alkoholisme, kata para peneliti. Sebuah studi tahun 2010 menunjukkan bahwa psilocybin dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati pada orang dengan kanker stadium akhir.