Alih-alih Desember, Sebagian Orang Merayakan Natal di Bulan Januari

By Sysilia Tanhati, Jumat, 6 Januari 2023 | 11:00 WIB
Natal biasanya dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Namun sebagian orang merayakannya di bulan Januari. Apa sebabnya? (Elina Fairytale)

Nationalgeographic.co.id—Hari Natal biasanya dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Namun mengapa sebagian orang merayakan Natal di bulan Januari?

Sekitar 12 persen orang Kristen di dunia menunggu hingga 7 Januari untuk merayakan Natal Ortodoks. Natal ini dirayakan oleh sekitar 260 juta orang di seluruh dunia. Masyarakat di negara mayoritas Ortodoks di Eropa Timur, seperti Rusia dan Yunani, maupun di Etiopia dan Mesir termasuk di dalamnya.

Tradisi Natal Ortodoks

Saat ini, tradisi Ortodoks berbeda-beda bergantung pada lokasi, cabang gereja, dan kebiasaan setempat. Tetapi bagi banyak orang, Natal difokuskan pada perayaan keagamaan yang taat.

Secara tradisional, umat Kristen Ortodoks berpuasa hingga 40 hari menjelang Natal. Mereka mempersiapkan kelahiran Kristus dengan tidak mengonsumsi daging, produk susu, ikan, anggur, dan minyak zaitun.

Setelah berjaga pada Malam Natal, Natal sendiri dirayakan sebagai salah satu dari 12 Pesta Besar Gereja (Twelve Great Feasts). Umat pergi ke gereja dan merayakannya di rumah.

Tradisi lain semarak dan beragam seperti tempat asalnya. Di Georgia, pendeta dan orang-orang dengan kostum religius berparade di jalan-jalan. Mereka menyanyikan lagu-lagu Natal dan berjalan menuju gereja. Disebut Alilo, nama prosesi ini berasal dari lagu yang secara tradisional dinyanyikan oleh anak-anak pada Malam Natal. Di malam Natal, anak-anak berkunjung dari pintu ke pintu, mengumpulkan uang dan hadiah kecil. Kebiasaan itu juga ada di tempat lain, seperti Rumania dan Yunani.

Setelah berjaga pada Malam Natal, Natal sendiri dirayakan sebagai salah satu dari 12 Pesta Besar Gereja. Makanan sangat penting untuk perayaan Natal Ortodoks dan tradisi itu juga berbeda di setiap wilayah. (Oleh Petriv)

Makanan sangat penting untuk perayaan Natal Ortodoks dan tradisi itu juga berbeda di setiap wilayah. Di Rusia, misalnya, hidangan bubur gandum dan nasi yang disebut kutya disantap pada Malam Natal. Hidangan disantap dari mangkuk komunal yang melambangkan persatuan. Makanan terkadang dilempar ke langit-langit; jika menempel, Anda akan beruntung.

Koptik Mesir berbuka puasa dengan hidangan roti-nasi-daging yang disebut Fattah. Sedangkan anggota Gereja Ortodoks Ethiopia mengonsumsi wat, rebusan yang sering terdiri dari ayam jantan yang dibagi menjadi 12 bagian dan 12 butir telur. Ini melambangkan 12 rasul.

Mengapa Natal dirayakan di tanggal yang berbeda?

Hari raya ini berawal dari keputusan gereja-gereja Ortodoks selama berabad-abad untuk memisahkan diri dari Gereja Katolik. Gereja Ortodoks mengikuti kalender yang berbeda dari yang digunakan oleh sebagian besar dunia saat ini.