Dunia Hewan: Ilmuwan Mengurutkan DNA 2 Hiu yang Terancam Punah

By Ricky Jenihansen, Senin, 9 Januari 2023 | 17:00 WIB
Hiu martil besar (Sphyrna mokarran). (Christopher Vaughn-Jones)

Shivji adalah seorang peneliti di Nova Southeastern University dan direktur Pusat Penelitian Hiu Yayasan Save Our Seas.

Garis waktu DNA mereka menunjukkan bahwa populasi mereka telah menurun secara substansial selama 250.000 tahun.

Profesor Shivji dan rekannya memperoleh dan mengumpulkan seluruh sekuens genom untuk hiu martil besar dan hiu mako sirip pendek dan membandingkan genom mereka dengan informasi genom yang tersedia untuk hiu paus, hiu putih, hiu bambu berpita cokelat, dan hiu kucing.

Para penulis menemukan bahwa hiu martil besar memiliki kemungkinan besar mewarisi dua salinan dari urutan DNA yang sama (homozigositas), termasuk berbagai gen, dari orang tua mereka.

“Untuk memahami mengapa hal ini tidak diinginkan, Anda dapat memikirkannya dalam kaitannya dengan penyakit,” kata Profesor Shivji.

"Jika Anda homozigot untuk suatu sifat, Anda mewarisi urutan gen yang sama dari ibu dan ayah Anda, dan sifat itu akan diekspresikan."

Dalam kasus hiu martil besar, menunjukkan apa yang para ilmuwan juluki 'high run of homozygosity' dalam genom mereka berarti bahwa sebagian besar genom mereka adalah homozigot, meningkatkan kemungkinan mengekspresikan sifat yang tidak diinginkan.

Jika sifat yang tidak diinginkan bersifat resesif dalam keadaan heterozigot ini, sifat itu tidak akan diekspresikan.

Hiu mako sirip pendek memiliki tingkat homozigositas yang lebih rendah dibandingkan hiu martil besar, yang mungkin membuat mereka lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan.

“Kemajuan teknis dalam studi genom menunjukkan bahwa pendekatan pengurutan DNA sekarang jauh lebih kuat dan efisien,” kata Michael Stanhope, peneliti di Cornell University.

Menurutnya, meskipun mereka tidak tahu persis efek perkawinan sedarah pada hiu, temuan dari serigala dan cheetah menunjukkan bahwa sifat bermasalah dapat merayap seiring waktu. Hasilnya sering menurunkan kelangsungan hidup spesies.

"Gambaran hiu martil besar, ditangkap secara berlebihan dan ditukar dengan siripnya, mengkhawatirkan," katanya.

“Tetapi tanpa wawasan genetik kritis ini, kami tidak akan dapat memodifikasi bagaimana populasi rentan mereka saat ini dikelola.”