Angka 13 di Zaman Mesir Kuno: Lambang Awal yang Baru dan Kebangkitan

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 14 Januari 2023 | 14:00 WIB
Alih-alih membawa sial, 13 di Mesir kuno melambangkan awal yang baru dan kebangkitan. Angka ini juga berkaitan dengan Osiris, dewa kematian Mesir kuno. (Matthew Laird Acred)

Baca Juga: Dipanagara, Benarkah Sebuah Nama Pembawa Sial?

Osiris pertama kali muncul dalam Teks Piramida—prasasti kamar mayat dari Dinasti ke-5 Kerajaan Lama, (2465-2325 Sebelum Masehi). Ia muncul sebagai Firaun pertama Mesir dan raja pertama yang dibangkitkan dari kematian untuk hidup selamanya. Dalam mitos Osiris, Set membunuh saudaranya, sang raja. Set kemudian memotong tubuh Osiris menjadi 14 bagian dan disebarkan ke seluruh Mesir.

Adiknya, Isis, berburu jauh-jauh dan akhirnya menemukan 13 bidak grizzly. Sedihnya, dia tidak pernah menemukan potongan terakhir—penisnya—yang dimakan ikan di Sungai Nil. Dia memutuskan untuk memotong ibu jarinya sendiri untuk digunakan sebagai lingga untuk kakaknya. Kemudian mengikat potongannya menggunakan pembungkus linen, menciptakan "mumi" pertama di dunia.

Setelah melafalkan mantra magis, Osiris secara ajaib dibangkitkan, menjadi pola dasar dari semua kebangkitan di masa depan. Ia akhirnya menjadi Dewa Duat, Hakim Orang Mati, dan Penguasa Akhirat.

Osiris adalah dewa yang "menyatu" dengan Firaun ketika mereka mati.

Jadi, tiga belas adalah angka yang memiliki makna yang mendalam di kebudayaan Mesir kuno. Angka ini mewakili kebangkitan Osiris. Alam keabadiannya yang dicapai oleh jiwa murni setelah 12 gerbang kegelapan dan setan, dan akhirnya transformasi pribadi.

Alih-alih dianggap sebagai angka sial, 13 dianggap sebagai awal yang baru, kehidupan kekal, dan kebangkitan di Mesir kuno.