Satelit NASA Lacak Penyebaran Limpahan Emisi Karbon Dioksida

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 17 Januari 2023 | 09:00 WIB
Simulasi NASA tahun 2015 jika semua karbon dioksida tidak pernah diserap. ( NASA/JPL/GSFC)

Baca Juga: Wilayah Adat dan Kawasan Lindung: Kunci Konservasi Hutan Amazon Brasil

Baca Juga: Tingginya Karbon Hitam Asia Selatan, Massa Es di Tibet Menyusut

 Baca Juga: Apakah Ada Hubungan Antara Perubahan Iklim dan Nutrisi Tanaman?

Nassar berpendapat, pengamatan rinci terkait emisi karbon dioksida dari satelit, dapat melacak efektivitas kebijakan suatu negara dalam mengurangi emisi. "Pendekatan kami dengan OCO-2 dan OCO-3 dapat diterapkan ke lebih banyak pembangkit listrik atau dimodifikasi untuk emisi karbon dioksida dari kota atau negara,” lanjutnya.

Selain itu lewat pemetaan dari satelit OCO-3, kelak ilmuwan iklim dapat memanfaatkannya sebagai 'jalan' untuk misi satelit generasi berikutnya.

Melansir Universe Today, NASA baru-baru ini mengumumkan bahwa operasi misi OCO-3 di ISS akan diperpanjang selama beberapa tahun ke depan. Fasilitasnya akan bekerja bersamaan dengan misi pengamatan gas rumah kaca lainnya, yaitu Earth Surface Mineral Dust Source Investigation (EMIT).

Dengan demikian, upaya ini adalah untuk memantau perubahan iklim dan emisi karbon dioksida bisa dilakukan secara tepat waktu. Manfaatnya, para ilmuwan meyakini, akan sangat berharga dalam upaya mitigasi dan adaptasi.