Wei Zhongxian, Kasim Tiongkok yang Memiliki Kekuatan Setara Kaisar

By Sysilia Tanhati, Selasa, 17 Januari 2023 | 13:00 WIB
Karena tugasnya, kasim memiliki hubungan yang dekat dengan kaisar. Sehingga kasim berpotensi memberikan pengaruh besar pada kaisar. Sepeti kasim Wei Zhongxian, kasim yang memiliki kekuatan setara kaisar Tiongkok. (Tang-era tomb artist - Paludan, Ann)

Nationalgeographic.co.id—Tradisi kebiri dan kasim di Tiongkok kuno sudah dilakukan sebelum pembangunan Kota Terlarang di abad ke-15. Di sana, kebiri merupakan salah satu dari Lima Hukuman. Lainnya adalah tato, pemotongan hidung, amputasi kaki, dan hukuman mati. Setelah pembangunan Kota Terlarang, hanya kasim yang boleh tinggal di Istana Dalam.

Perkara ini adalah wilayah pribadi kaisar, di mana tidak ada pria lain yang diizinkan untuk berlama-lama. Sejak Dinasti Han, kasim menjalankan urusan sehari-hari di istana Kekaisaran. Karena tugasnya, kasim memiliki hubungan yang dekat dengan kaisar. Sehingga kasim berpotensi memberikan pengaruh yang cukup besar pada kaisar. Salah satu yang terkenal adalah kasim Wei Zhongxian, kasim yang memiliki kekuatan setara kaisar Tiongkok.

“Wei Zhongxian sering dianggap sebagai kasim paling kuat dan terkenal dalam sejarah Tiongkok,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins. Sang kasim dikatakan memiliki kekuatan yang hampir setara dengan kaisar. Bahkan, mereka yang menentangnya disingkirkan dengan kejam.

Awal mula Wei Zhongxian menjadi kasim kaisar

Wei Zhongxian hidup antara abad ke-16 dan ke-17, saat Tiongkok berada di bawah kekuasaan Dinasti Ming. Kasim ini melayani Kaisar Tianqi, yang memerintah dari tahun 1620 hingga 1627. Sebagai tokoh yang sangat berpengaruh di istana Ming, kekaisaran praktis diperintah olehnya.

Wei Zhongxian lahir pada tahun 1568 di Suning (saat ini menjadi bagian dari provinsi Hebei di Tiongkok tengah). Zhongxian pertama kali masuk ke dinas kekaisaran sebagai kasim setelah secara sukarela menyerahkan dirinya untuk dikebiri.

Keputusan ini dibuat karena dia menghadapi kebangkrutan akibat hutang yang timbul dari perjudian yang berlebihan.

Sebagai seorang kasim, Wei Zhongxian pertama kali melayani Lady Wang, ibu dari Zhu Youjiao (yang kemudian menjadi Kaisar Tianqi). Pengabdian Wei Zhongxian kepada pangeran muda menciptakan ikatan yang kuat di antara keduanya.

Selain itu, sang kasim berkenalan dengan sosok lain yang dekat dengan kaisar masa depan, pengasuh Madame Ke.

Wei Zhongxian meningkatkan kekuatannya di kekaisaran

Wei Zhongxian akhirnya memiliki kesempatan untuk memainkan peran lebih besar dalam urusan kekaisaran pada Oktober 1620.

Saat itu, Kaisar Taichang meninggal mendadak pada akhir September, setelah memerintah kurang dari sebulan. Alhasil, putra sulungnya, Zhu Youjiao, naik tahta sebagai Kaisar Tianqi.

Kaisar baru, yang berusia 15 tahun saat dinobatkan, tidak tertarik menjalankan urusan kekaisaran. Sebaliknya, dia lebih suka mencurahkan waktunya untuk pertukangan. Selain itu, kaisar muda itu pun buta huruf. “Ia dinilai terlalu lemah serta kurang tegas untuk menjadi penguasa yang efektif,” kata Mingren.

Kekurangan Kaisar Tianqi sebagai penguasa ini tidak luput dari perhatian Wei Zhongxian sang kasim. Hubungan dekat kasim dengan kaisar memungkinkannya memanfaatkan situasi. Zhongxian menjadi penguasa de facto kekaisaran.

Untuk memperkuat posisinya di istana kekaisaran, Wei Zhongxian membentuk faksi kasim istana. Selain itu, para kasim yang setia kepadanya diberi jabatan penting dalam istana.

Wei Zhongxian juga memberikan pengaruhnya pada pejabat istana kekaisaran. Mayoritas pejabat ini memutuskan untuk memberikan dukungan mereka di belakang kasim yang kuat. Ada beberapa alasan mengapa mereka mau mendukungnya. Mungkin karena takut akan pembalasan atau berharap mendapatkan balas jasa atas kesetiaan mereka.

Hanya sekelompok kecil pejabat, yang dikenal sebagai Fraksi Donglin, yang berani menentang Wei Zhongxian dan para pendukungnya. Faksi ini terdiri dari pejabat Konfusius idealis yang menganjurkan reformasi dalam pemerintahan.

Pemerintahan penuh teror yang dipimpin kasim Wei Zhongxian

Wei Zhongxian memutuskan untuk menghadapi oposisi ini dengan melenyapkan anggota faksi ini dan pendukungnya di seluruh negeri.

Salah satu institusi kekaisaran yang mengizinkan Wei Zhongxian melakukan penganiayaan ini adalah Depot Timur. Ini adalah agen mata-mata dan polisi rahasia yang dijalankan oleh para kasim. Tentu saja, kelompok ini dikendalikan oleh Wei Zhongxian pada tahun 1623.

Baca Juga: Cheng Ho, Kasim yang Membawa Tiongkok Kuno ke Panggung Dunia

Baca Juga: Nestapa Pria Miskin di Tiongkok Kuno, Dikebiri demi Jadi Kasim

Baca Juga: Kasim-Kasim Terkenal dan Berkuasa di Tiongkok hingga Romawi Kuno

Baca Juga: Saat Kebiri Jadi Alat untuk Mendapatkan Posisi Kasim di Tiongkok 

Depot Timur menyebabkan banyak pejabat dieksekusi atau dikeluarkan dari kantor mereka. Meski penuh teror, ada perlawanan di beberapa daerah dan pendukung faksi mengabaikan dekrit kekaisaran. Dalam beberapa kasus, oposisi bahkan membunuh orang-orang yang dikirim oleh Wei Zhongxian untuk melaksanakan perintahnya.

Pemerintahan teror Wei Zhongxian tidak berlangsung lama. Pada tahun 1627, Kaisar Tianqi meninggal. Ia digantikan oleh adik laki-lakinya, Zhu Youjian, yang memerintah sebagai Kaisar Chongzhen.

Meskipun Wei Zhongxian mengajukan pengunduran dirinya, hal itu ditolak oleh kaisar baru. Sementara itu, ada seruan untuk pemakzulan kasim. Pada akhirnya, kaisar memutuskan untuk mengirim Wei Zhongxian ke pengasingan di Fengyang, Anhui.

Dalam perjalanan ke Fengyang, kaisar diperingatkan bahwa kasim itu mungkin mencoba melakukan pemberontakan. Ia pun memerintahkan penangkapan Wei Zhongxian. Ketika kasim menerima berita tentang penangkapannya yang akan datang, dia tahu bahwa semuanya sudah berakhir. Alih-alih diadili dan dieksekusi, ia memilih untuk bunuh diri. Meski berhasil bunuh diri, jenazah Wei Zhongxian kemudian dipotong-potong dan dipajang di desa asalnya sebagai peringatan.