Misterius dan Terasing, Begini Kehidupan di Harem Kekaisaran Ottoman

By Sysilia Tanhati, Jumat, 20 Januari 2023 | 10:00 WIB
Keberadaan harem yang misterius sering mengundang rasa ingin tahu dunia barat. Bagaimana kehidupan di harem Kekaisaran Ottoman? (Franz Hermann, Hans Gemminger, Valentin Mueller)

Terlepas dari fantasi dunia barat, tidak semua wanita harem diharapkan tidur dengan sultan. Faktanya, mereka semua menerima pendidikan yang setara dengan laki-laki. Sebagian penghuni harem sering dikawinkan dengan anggota istana, bangsawan luar, atau elit politik Kekaisaran Ottoman.

Mereka juga bisa tinggal di harem dan melayani keinginan valide sultan. Namun, ada juga tawanan perang yang cantik dan cerdas. Mereka dimasukkan ke dalam harem dan mendapat pendidikan.

Hubungan, baik seksual maupun lainnya, jauh lebih kompleks daripada sekadar "pelacur" sultan yang tersedia setiap saat sepanjang hari. Terlepas dari kekuasaan seorang sultan Ottoman, ada aturan mengenai penempatan masing-masing wanita.

Namun tentu saja, sultan biasanya selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Meski itu berarti mengubah aturan harem. Secara umum, siapa pun yang menarik minat sultan segera menemukan diri mereka di atas seprai sutranya.

Hirarki di harem

Kata odalisque - yang digunakan untuk menyebut banyak wanita di harem. Berasal dari bahasa Turki odalık yang berarti "pelayan kamar". Atau dikenal sebagai ikbal, para wanita ini adalah gundik sultan, namun mereka juga lebih dari sekadar penghangat tempat tidur. Odalisque hanya menawarkan sekilas tentang apa yang sebenarnya dilakukan wanita di harem.

Odalisque selalu menarik dalam beberapa hal dan biasanya memiliki bakat, baik dalam musik, menari, atau menyanyi. Mereka secara resmi disetujui oleh valide sultan (ibu sultan) dan istri pertama. Bahkan, setiap tamu laki-laki yang berkunjung dan menerima odalisque sebagai hadiah dari sultan pasti akan dihormati.

Terlepas dari fantasi dunia barat, tidak semua wanita harem diharapkan tidur dengan sultan. Faktanya, mereka semua menerima pendidikan yang setara dengan laki-laki. (Gustav Karl Ludwig)

Para wanita di bawah odalisque disebut gedik dan diperhatikan oleh kekuatan kerajaan tetapi tidak ditiduri. Kecuali tentu saja sultan memutuskan untuk mengubahnya. Tapi, kebanyakan, para wanita ini dengan menggoda menyajikan baklava untuknya di malam hari.

Di bawah gedik adalah pelayan dasar. Mayoritas wanita kelas bawah ini secara teknis dapat dicap sebagai selir atau gundik.

Harem kekaisaran mendapatkan pendidikan

Tidak melulu menghibur sultan, wanita di harem juga mendapatkan pendidikan. Mereka diajari seni penyempurnaan dan cara membawa diri dengan percaya diri dan daya pikat.