Butuh 23 Juta Tahun Memulihkan Mamalia Madagaskar yang Terancam Punah

By Ricky Jenihansen, Jumat, 20 Januari 2023 | 08:00 WIB
Lebih dari 120 spesies di Madagaskar terancam punah. (Pat Hooper)

Nationalgeographic.co.id—Madagaskan telah menjadi impian banyak ahli biologi, di sana adalah tempat eksperimen kehiupan nyata tentang bagaimana isolasi di sebuah pulau dapat memicu evolusi. Ada sekitar 90 persen tanaman dan hewan di Madagaskar tidak dapat ditemukan di tempat lain di Bumi.

Tetapi tumbuhan dan hewan tersebut berada dalam masalah besar, akibat hilangnya habitat, perburuan berlebihan, dan perubahan iklim. Dari 219 spesies mamalia yang diketahui di pulau itu, termasuk 109 spesies lemur, lebih dari 120 terancam punah.

Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Communications meneliti berapa lama waktu yang dibutuhkan spesies mamalia modern Madagaskar yang unik untuk dapat dipulihkan.

Mereka juga memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu set spesies mamalia baru yang sama rumitnya untuk berevolusi di tempat mereka bagi spesies yang terancam punah punah.

Mereka memperkirakan, butuh sekitar 23 juta tahun untuk memulihkan mamalia Madagaskar yang terancam punah, jauh lebih lama daripada yang ditemukan para ilmuwan di pulau lain mana pun.

Artinya, sederhananya, berita yang sangat buruk. "Sangat jelas bahwa ada seluruh garis keturunan mamalia unik yang hanya ada di Madagaskar yang telah punah atau berada di ambang kepunahan.

Dan jika tindakan tidak segera diambil, Madagaskar akan kehilangan 23 juta tahun sejarah evolusionernya. Mamalia, yang berarti seluruh garis keturunan yang unik di muka Bumi tidak akan pernah ada lagi," kata Steve Goodman

Madagaskar akan kehilangan 23 juta tahun sejarah evolusionernya. (Corbis)

Godman adalah Ahli Biologi Lapangan MacArthur di Museum Lapangan Chicago dan Pejabat Ilmiah di Asosiasi Vahatra di Antananarivo, Madagaskar, dan salah satu penulis makalah.

Madagaskar adalah pulau terbesar kelima di dunia, seukuran Prancis, tetapi "dalam hal semua ekosistem berbeda yang ada di Madagaskar, itu tidak seperti pulau dan lebih seperti benua mini," kata Goodman.

Dalam 150 juta tahun sejak Madagaskar berpisah dari daratan Afrika dan 80 juta tahun sejak berpisah dengan India, tumbuhan dan hewan di sana telah menempuh jalur evolusinya sendiri, terputus dari bagian dunia lainnya.

Lungkang gen yang lebih kecil ini, ditambah dengan kekayaan berbagai tipe habitat Madagaskar, dari hutan hujan pegunungan hingga gurun dataran rendah, memungkinkan mamalia di sana terpecah menjadi spesies yang berbeda jauh lebih cepat daripada kerabat benua mereka.