Ilmuwan Mempelajari Meteorologi Planet Mars yang Kaya Secara Mendetail

By Wawan Setiawan, Minggu, 22 Januari 2023 | 10:00 WIB
Penjelajah Mars Perseverance dan helikopter di kawah Jezero di planet Mars. (NASA/JPL-Caltech.)

"Setan debu lebih melimpah di Jezero daripada di tempat lain di Mars, dan bisa sangat besar, membentuk angin puyuh berdiameter lebih dari 100 meter. Dengan MEDA kami telah mampu mengarakterisasi tidak hanya aspek umum mereka (ukuran dan kelimpahan) tetapi juga untuk mengungkap bagaimana angin puyuh ini berfungsi," kata Ricardo Hueso, dosen Fakultas Teknik-Bilbao (EIB).

MEDA juga telah mendeteksi adanya badai ribuan kilometer jauhnya, sangat mirip dengan badai terestrial, seperti yang ditunjukkan oleh gambar dari satelit yang mengorbit. Ia bergerak di sepanjang tepi tutup kutub utara, yang dibentuk oleh pengendapan salju karbonik.

Dalam beragam fenomena yang dipelajari, MEDA telah mampu mengarakterisasi secara rinci perubahan yang terjadi di atmosfer oleh salah satu badai debu yang menakutkan, seperti yang terjadi pada awal Januari 2022. Lintasannya di atas penjelajah menyebabkan perubahan suhu dan tekanan yang tiba-tiba disertai embusan angin kencang, yang menimbulkan debu dan mengenai instrumen, merusak salah satu sensor angin.

“MEDA menyediakan pengukuran meteorologi presisi tinggi yang memungkinkan atmosfer Mars untuk pertama kalinya dikarakterisasi dari skala lokal pada jarak beberapa meter, serta pada skala global planet dengan mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi ribuan kilometer jauhnya. Semua ini akan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang iklim Mars dan meningkatkan model prediksi yang kami gunakan," pungkas Sánchez-Lavega.