Nationalgeographic.co.id—Hewan juga membutuhkan tidur seperti manusia. Namun waktu mereka tertidur tentunya berbeda. Seperti kucing peliharaan yang memiliki jam tidur panjang, gajah liar tertidur dengan waktu yang jauh lebih sedikit, seekor anjing yang mendengkur dengan waktu yang lama hingga seekor kuda nil tertidur di atas lumpur.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa mamalia lain ini tampaknya lebih banyak tidur daripada manusia. Apakah mereka benar-benar membutuhkan lebih banyak tidur? Apakah mereka hanya tidur karena mereka bisa? Haruskah manusia tidur lebih banyak juga?
Meskipun dipelajari terus-menerus, tidur adalah salah satu misteri besar yang belum sepenuhnya dipecahkan oleh sains modern.
"Kami benar-benar tidak tahu untuk apa tidur itu," kata Dr. David Raizen, profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Perelman Universitas Pennsylvania, dilansir Live Science.
Raizen mengatakan para ilmuwan telah mengidentifikasi hubungan antara tidur dan fungsi hewan — jenis tidur tertentu dapat meningkatkan kemampuan makhluk untuk melawan penyakit atau mengkonsolidasikan ingatan. Namun asosiasi ini tidak selalu menggambarkan tujuan akhir dari tidur dan bisa menyesatkan.
"Kelelawar coklat yang tidur 20 jam sehari. Pada dasarnya, tidur dimaksudkan untuk melayani pembelajaran dan memori," kata Raizen.
Demikian pula, sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa gajah tidur rata-rata hanya dua jam semalam, tetapi diketahui gajah adalah hewan cerdas dengan ingatan yang sangat baik.
"Perbedaan jumlah tidur ini telah digunakan untuk argumen melawan fungsi inti dari tidur," kata Raizen. Bagaimana bisa tidur menjadi begitu penting jika hewan seperti gajah berfungsi sempurna hanya dengan dua jam sementara kebutuhan manusia pada umumnya empat kali lipat?
Tapi Raizen berpikir bahwa tidur memang memiliki fungsi inti, meskipun masih kurang dipahami. Tidur telah diamati pada setiap hewan yang pernah dipelajari oleh sains. Hal ini menjadikannya universal di seluruh bentuk kehidupan sebagai asupan energi. Penelitian juga menunjukkan bahwa berbagai tubuh hewan mulai rusak jika mereka terus menerus kurang tidur, menunjukkan bahwa tidur itu penting.
Jadi jika itu penting, mengapa tidak lebih selalu lebih baik dan jumlahnya selalu sama, terutama pada hewan yang berkerabat dekat, seperti mamalia?
Satu ide adalah bahwa tidur pada mamalia ada hubungannya dengan ukuran tubuh dan pola makan, menurut sebuah studi tahun 2005 di jurnal Nature. Di banyak penelitian tentang tidur mamalia, para ilmuwan telah mengamati bahwa kurang tidur berkorelasi dengan ukuran tubuh yang lebih besar, dan korelasi ini lebih kuat dan lebih ekstrim di antara herbivora daripada di antara karnivora.
Alasannya mungkin karena semakin besar hewan, semakin banyak kalori yang dibutuhkannya, dan semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk makan. Herbivora cenderung mengandalkan makanan yang jauh lebih padat kalori daripada makanan yang dimakan karnivora sehingga perlu menelan lebih banyak. Ini sebagian bisa menjelaskan mengapa seekor gajah berevolusi untuk bertahan hidup hanya dalam dua jam sehari.