Sementara di dunia vegetasi, tumbuhan berbunga menjadi mekar lebih awal, di kawasan pantauan Trøndelag, Norwegia. Rata-rata dua hari lebih awal per derajat yang lebih hangat.
“Untuk spesies tanaman tertentu, kami menemukan bahwa mereka berbunga rata-rata sembilan hari lebih awal per abad. Ini berarti beberapa spesies tanaman kita mekar tiga minggu lebih awal sekarang daripada 250 tahun yang lalu,” kata Prestø.
Baca Juga: Dunia Hewan: Suhu Iklim yang Meningkat Tidak Mengubah Perilaku Semut
Baca Juga: Waspadalah, Perubahan Iklim Memicu Tindak Kekerasan Meningkat
Baca Juga: Bagaimana Nasib Kita Bila Pohon Kian Rentan terhadap Perubahan Iklim?
Baca Juga: Perubahan Iklim Bukan Satu-satunya Ancaman bagi Spesies yang Rentan
Siklus hidup spesies pun bisa berubah ketika kenaikan suhu satu derajat terjadi. “Kami dapat melihat hubungan regional yang jelas dengan iklim,” kata Speed.
Speed menegaskan, tidak semua spesies berubah secara komposisi stabilnya berubah karena iklim. Ada aspek alam yang lebih tangguh untuk memengaruhi mereka. Secara keseluruhan, distribusi spesies dan keanekaragaman spesies tetap stabil dari waktu ke waktu. Itu mengejutkan kami," ia melanjutkan.
Naik-turunnya jumlah spesies dan komposisinya tidak secara langsung mengikuti naik-turunnya suhu, terang para peneliti. Periode 250 tahun yang relatif panjang dapat memiliki periode pemanasan dan iklim yang stabil.
Oleh karena itu, respons spesies mungkin tertunda sehubungan dengan perubahan iklim. Mereka juga dapat dipengaruhi oleh penyebab lain seperti perubahan penggunaan lahan, yang merupakan masalah lingkungan terbesar.
Kesimpulannya, tetap, satu derajat kenaikan suhu iklim punya dampak pada perubahan spesies. Meski perubahan didorong faktor lain, suhu membuat banyak spesies mengalami perubahan yang kemudian menjadi adaptasinya. Di dalam temuan, bahkan setiap suhu bisa menjadi ancaman populasi spesies untuk berkembang biak.