Sebagian besar candi di Khajuraho dibangun antara tahun 950 dan 1050 Masehi dan beraliran Hindu (Saiva atau Vaisnava) atau Jain.
Yang paling terkenal adalah Kandariya Mahadeo yang dibangun pada awal abad ke-11 Masehi dan didedikasikan untuk Siwa.
Candi Laksmana yang kurang lebih kontemporer dibangun pada tahun 954 M oleh Raja Dhanga (950-999 Masehi). Candi itu dibangun untuk merayakan kemerdekaan dari penguasa Gurjara-Pratihara. “Tata letak dan eksteriornya mirip dengan Kandariya Mahadeo,” kata Cartwright lagi.
Laksmana didedikasikan untuk Wisnu dan terasnya menjadi catatan khusus karena membawa dekorasi naratif yang mengelilingi keempat sisinya. Reliefnya menggambarkan gajah, prajurit, pemburu, dan musisi membentuk prosesi yang disaksikan oleh penguasa dan pelayan wanitanya.
Legenda Candi Khajuraho
Menurut legenda, Hemvati adalah seorang wanita cantik yang menjadi alasan mengapa kuil Khajuraho dibangun.
Suatu hari, ketika dia sedang mandi di sebuah kolam di Benaras. Dewa Bulan terpesona oleh kecantikannya dan tidak sabar lagi untuk melihatnya. Mereka mengandung seorang anak dan menamainya Chandravarman.
Sang ibu kemudian menjadi khawatir anaknya mungkin harus menghadapi pelecehan karena lahir di luar nikah. Hemvati tertekan dan mengutuk Dewa Bulan. Sebaliknya, Dewa Bulan justru meramalkan bahwa anak itu kelak akan tumbuh menjadi raja yang hebat.
Seperti ramalan, anak itu memang tumbuh menjadi raja besar yang mendirikan dinasti Chandela. Suatu hari, setelah Hemvati meninggal, putranya melihatnya dalam mimpinya. Si ibu memintanya untuk membangun kuil yang menggambarkan nafsu manusia.
Candi Kandariya Mahadeo, bangunan paling menarik di Khajuraho
Candi Kandariya Mahadeo mungkin merupakan bangunan paling menarik di Khajuraho dan tentunya yang terbesar.
Dibangun sekitar tahun 1025 Masehi pada masa pemerintahan Vidyadhara (memerintah 1004-1035 M). Kandariya Mahadeo merupakan contoh yang sangat baik dari desain kuil India Utara yang berkembang sepenuhnya.