Seni Membaca Wajah dari Tiongkok Kuno Ungkap Kesehatan dan Karakter

By Sysilia Tanhati, Kamis, 26 Januari 2023 | 15:00 WIB
Miànxiàng adalah seni membaca wajah dan meramal dalam budaya dan pengobatan tradisional Tiongkok. Praktik ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan, karakter, dan masa depan seseorang. (Wellcome Images )

Nationalgeographic.co.id—Miànxiàng adalah seni membaca wajah dan meramal dalam budaya dan pengobatan tradisional Tiongkok. Praktik ini bertujuan untuk menentukan aspek karakter, kepribadian, dan kesehatan (masa depan) seseorang dengan menganalisis wajah. Seni membaca wajah dari Tiongkok kuno ini dipercaya telah dilakukan sejak zaman pemerintahan kaisar pertama Qin Shi Huangdi.

Menurut Wu Mingren di laman Ancient Origins, praktisi seni membaca wajah percaya bahwa praktik ini dapat digunakan untuk menentukan karakter seseorang. Maka, seni membaca wajah telah banyak digunakan di masa lalu. Misalnya ketika orang tua mencari pengantin untuk putra mereka hingga pemilihan calon yang cocok untuk posisi kekaisaran.

Seni membaca wajah pun digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok sebagai alat diagnostik. Miànxiàng masih digunakan oleh orang Tionghoa saat ini. Ini juga menjadi populer di Barat selama beberapa dekade terakhir.

Kapan seni membaca wajah pertama kali digunakan?

Praktik ini diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Huang Di yang legendaris. Yang lain mengklaim bahwa miànxiàng pertama kali dipraktikkan pada abad ke-6 Sebelum Masehi oleh para penyihir. Namun yang lain menganggap bahwa dukun Tao sebagai pencetus miànxiàng.

Terlepas dari siapa yang memulainya, menjelang akhir abad ke-3 Sebelum Masehi, miànxiàng sudah menjadi bagian integral dari kebudayaan orang Tionghoa. Hal ini diungkapkan dalam risalah klasik tertentu yang ditulis pada saat itu, seperti Golden Scissors dan Bamboo Chronicles.

Bagaimana analisis wajah dilakukan?

Aspek yang berbeda dari wajah seseorang dapat dianalisis menggunakan miànxiàng. Misalnya, wajah dapat dibagi menjadi tiga bagian.

Yang pertama mencakup area dari dahi hingga alis. Ini sering disebut sebagai 'surga', dan diyakini menunjukkan masa kecil dan masa muda seseorang.

Bagian selanjutnya, yaitu dari alis hingga pangkal hidung, disebut 'manusia'. Bagian wajah ini dikaitkan dengan kedewasaan seseorang.

Terakhir, area antara pangkal hidung dan bagian bawah wajah disebut 'bumi', dan berkorelasi dengan usia tua seseorang.

Dikatakan bahwa dengan membaca ciri-ciri yang terkandung dalam tiga area ini, seorang praktisi miànxiàng dapat mengetahui banyak hal tentang kehidupan seseorang.

Wajah dapat dibagi lagi menjadi 13 sub-bagian untuk penilaian yang lebih rinci tentang kehidupan seseorang.

Membaca fitur wajah seseorang

Metode analisis lain yang digunakan oleh praktisi miànxiàng adalah membaca fitur wajah individu.

Misalnya, diyakini bahwa bagi orang biasa, jarak antara kedua mata adalah selebar satu mata. Orang-orang yang matanya dipisahkan oleh jarak yang lebih jauh dikatakan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk bersantai. Sedangkan mereka yang memiliki jarak yang lebih kecil diyakini memiliki kecenderungan lebih besar untuk fokus pada apa yang dilakukan.

Contoh lain adalah ketebalan bibir. Orang-orang dengan bibir tipis dikatakan lebih cenderung argumentative. Sementara orang-orang dengan bibir bulat dikatakan lebih cenderung memiliki bakat memesona orang lain dengan kata-kata.

Miànxiàng juga mempertimbangkan bentuk wajah dalam menilai seseorang. Menurut praktik ini, ada lima jenis bentuk wajah yang masing-masing mewakili salah satu dari “Lima Elemen”, yaitu api, air, tanah, kayu, dan logam.

Selain itu, setiap jenis wajah mengandung karakteristik yang terkait dengan elemennya masing-masing. Jadi, misalnya, wajah bulat dianggap sebagai elemen air. Orang yang memiliki wajah bulat itu umumnya dapat beradaptasi dan fleksibel. Karakteristik lain yang terkait dengan bentuk wajah ini antara lain kemurahan hati, optimisme, dan keceriaan.

Membaca masa lalu, kini, dan yang akan datang

Dalam seni membaca wajah dari Tingkok kuno, kita bisa membaca masa lalu, sekarang dan masa depan dari wajah seseorang,

“Setiap bagian wajah menunjukkan keberuntungan Anda pada titik usia tertentu,” tulis Cheryl Lai-Lim di laman Her World. Misalnya, dahi (mewakili kekayaan seseorang) antara 15 hingga 30 tahun, alis mewakili usia 31 hingga 34 tahun, dan dagu mewakili kehidupan seseorang selanjutnya.

Ada juga 12 istana wajah yang dapat memberi tahu tentang perjalanan hidup seseorang. Seperti kesehatan, kekayaan, karier, pernikahan, keberuntungan dermawan, dan kebajikan. “Istana kesehatan, misalnya, adalah hidung,” Lim menambahkan lagi.

Mata sebagai jendela kesehatan dan jiwa seseorang

Selain meramal masa depan dan menilai karakter seseorang, miànxiàng juga digunakan untuk menilai kesehatan seseorang.

Misalnya, mereka yang mempraktikkan pengobatan tradisional Tiongkok dapat mendiagnosis penyakit tertentu berdasarkan mata seseorang. Ini didasarkan pada konsep bahwa mata mencerminkan tingkat qi (energi) seseorang.

Baca Juga: Tujuh Pemimpin Gila Sepanjang Sejarah, dari Tiongkok Kuno hingga Rusia

Baca Juga: Seperti Apa Alat Pendeteksi Gempa Pertama dari Zaman Tiongkok Kuno?

Baca Juga: Cheng Ho, Kasim yang Membawa Tiongkok Kuno ke Panggung Dunia

Baca Juga: Nestapa Pria Miskin di Tiongkok Kuno, Dikebiri demi Jadi Kasim

Mata merupakan jendela jiwa seseorang. Bentuk mata dapat mengungkapkan ketulusan seseorang.

Mata berkerudung yang kecil dimiliki oleh mereka yang terlihat misterius dan menarik. Seseorang harus menatap mata orang lain ketika berbicara. “Tujuannya untuk membuat penilaian yang lebih baik,” kata Lim.

Dalam miànxiàng, diyakini bahwa penampilan seseorang sejalan dengan hati. Sikap, perilaku, dan pemikiran akan mencerminkan penampilan. Kulit pucat mungkin menunjukkan pola makan yang buruk dan tidak seimbang. Ini mungkin mewakili karakter stres dan cemas.

Ribuan tahun berlalu, miànxiàng masih terus digunakan hingga kini untuk membantu mengungkapkan karakter, kesehatan, dan masa depan.