Sampah Plastik dari Indonesia Mencemari Negara Lain di Samudera Hindia

By Ricky Jenihansen, Rabu, 25 Januari 2023 | 10:00 WIB
Sebagian besar sampah plastik di pulau-pulau kecil di Samudera Hindia bagian barat berasal dari Indonesia. (Africa Press Arabic)

Seychelles juga mengakumulasi sejumlah besar sampah plastik yang berasal dari laut dari perikanan dan jalur pelayaran, seperti alat tangkap yang dibuang atau hilang.

Sejumlah besar botol yang terdampar di pulau-pulau ini dengan label yang menunjukkan bahwa mereka berasal dari Malaysia, Thailand dan, khususnya, Tiongkok, mungkin dibuang dari kapal daripada langsung mengapung dari negara-negara tersebut.

Untuk beberapa pulau, proporsi sampah plastik yang jauh lebih tinggi berasal dari sumber laut, bukan dari darat.

Tingkat akumulasi sampah plastik menunjukkan pengaruh musiman yang kuat. Puing-puing plastik dari sumber darat dan laut kemungkinan besar mendarat di pantai di Seychelles pada akhir musim barat laut, dengan tingkat tertinggi pada bulan Maret dan April.

Akumulasi sampah plastik juga dapat diperkuat oleh peristiwa El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD, juga dikenal sebagai Indian Niño).

Ini adalah studi pertama yang menghasilkan estimasi kuantitatif sumber sampah plastik di Seychelles dan pulau-pulau terpencil lainnya di Samudera Hindia bagian barat.

Polusi plastik semacam itu merupakan ancaman lingkungan yang signifikan, baik untuk ekosistem laut maupun masyarakat yang bergantung pada laut untuk makanan, pariwisata, dan kegiatan ekonomi lainnya.

Selain itu, puing-puing plastik yang hanyut dari sumber yang jauh meningkatkan risiko penyebaran spesies dan penyakit invasif.

Seychelles dan negara-negara pulau kecil lainnya harus menanggung biaya penanggulangan sampah yang tidak mereka hasilkan. (Seychelles Nation)

Studi sebelumnya yang dipimpin oleh para peneliti University of Oxford memperkirakan bahwa lebih dari 500 ton puing telah terkumpul di Aldabra Atoll di Seychelles, Situs Warisan Dunia UNESCO yang bernilai ekologis dengan nol populasi permanen.

Penulis utama penelitian saat ini, Noam Vogt-Vincent (Departemen Ilmu Bumi, University of Oxford), mengatakan bahwa mereka telah menggabungkan data pengamatan dari seluruh Seychelles dengan simulasi komputer mutakhir. Itu menghasilkan prediksi paling komprehensif yang saat ini tersedia untuk persebaran sampah laut di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kebanyakan Sampah Plastik di Pantai Afrika Ini Berasal dari Indonesia