Fakta Menarik Kehidupan dan Pemerintahan Kaisar Romawi Marcus Aurelius

By Sysilia Tanhati, Kamis, 26 Januari 2023 | 13:00 WIB
Marcus Aurelius dianggap sebagai salah satu kaisar Romawi terbaik. Banyak fakta menarik seputar kehidupan dan pemerintahannya yang tidak diketahui oleh banyak orang. (Joseph-Marie Vien)

Nationalgeographic.co.id—Salah satu penguasa Romawi yang paling terkenal, kaisar sekaligus filsuf Marcus Aurelius Antoninus dianggap sebagai contoh kaisar terbaik. Aurelius menjadi gambaran ideal dari kebajikan. Namun ada beberapa fakta menarik tentang kehidupan dan pemerintahan Kaisar Romawi Marucus Aurelius yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Misalnya fakta bahwa penulis Meditations yang terkenal ini menghabiskan hampir seluruh masa pemerintahannya di medan perang. Fakta lain seputar kehidupan kaisar hebat dari Romawi itu bisa Anda simak di sini.

Marcus Aurelius diadopsi ke dalam keluarga kekaisaran

Awalnya, Marcus Aurelius bukanlah pewaris tahta kekaisaran. Ayahnya, Marcus Annius Verus, berasal dari garis keturunan bangsawan Romawi. Namun, ia bukan bagian dari keluarga kekaisaran.

Setelah kematian ayahnya, bocah laki-laki berusia tiga tahun itu diadopsi oleh kakeknya. "Sang kakek memiliki hubungan dekat dengan Kaisar Hadrian yang berkuasa," tulis Vidran Bileta di laman The Collector. Marcus muda menarik perhatian kaisar dengan cepat, salah satu alasannya mungkin karena status kakeknya di istana.

Dari situlah nasib Marcus Aurelius mulai berubah. Pada usia enam tahun, ia didaftarkan ke dalam ordo berkuda. Memasuki usia tujuh tahun, kaisar memperkenalkan Marcus ke perguruan tinggi pendeta. Saat itu, pamannya, Titus Aurelius Antoninus, diadopsi oleh Hadrian. Namun, Hadrian punya rencana besar untuk Aurelius. Antoninus bisa naik takhta hanya jika dia mengadopsi Marcus dan saudara angkatnya Lucius Verus sebagai ahli warisnya.

Marcus Aurelius memerintah bersama saudaranya

Marcus Aurelius merupakan salah satu kaisar Romawi yang paling terkenal. Tetapi dia tidak memerintah kekaisaran sendirian.

Ketika pada tahun 161 M, kaisar Antoninus Pius meninggal, Marcus dan Lucius Verus menggantikannya. Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, Kekaisaran Romawi memiliki dua kaisar.

Baik Marcus dan Lucius menerima pendidikan yang baik dalam bahasa Yunani dan Latin. "Keduanya menghabiskan masa muda mereka dengan belajar," tambah Bileta. Marcus Aurelius mengembangkan minat dalam filosofi Stoa dan karya-karya Seneca. Sedangkan adik angkatnya yang berusia sepuluh tahun lebih muda merupakan seorang penyair.

Awalnya, semuanya berjalan lancar. Peralihan kekuasaan kekaisaran ke dua bersaudara itu berlangsung damai. Beberapa bulan pertama yang tenang memungkinkan Marcus membenamkan dirinya sepenuhnya ke dalam filosofi.

Namun, pada akhir tahun, para kaisar harus menghadapi masalah pertama. Tahun berikutnya, Romawi berperang dengan tetangga timurnya yang kuat, Kekaisaran Parthia. Sementara Marcus tinggal di Romawi, Lucius mengambil alih komando tentara, memimpin legiun selama konflik lima tahun.

Ketika Marcus Aurelis menghadapi wabah paling mematikan dalam sejarah Romawi