Nationalgeographic.co.id—Beberapa waktu terakhir, kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) telah menarik perhatian banyak orang karena perkembangannya yang sangat pesat. AI juga dianggap dapat mengancam dunia karena akan menggantikan tenaga kerja manusia.
Terlepas dari ketakukan di seluruh dunia dengan kemungkinan kecerdasan buatan dapat mengambil alih dunia, harus diakui bahwa AI memang diperlukan. Studi terbaru telah menarik kemungkinan pengaplikasian AI untuk mencari kehidupan di luar Bumi menggunakan pembelajaran mesin.
Salah satu aplikasi dari AI adalah pembelajaran mesin atau machine learning. Para peneliti telah menerapkan teknik pembelajaran mendalam dari pembelajaran mesin pada kumpulan data bintang terdekat yang dipelajari sebelumnya.
Para peneliti kemudian menemukan delapan sinyal bintang yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Temuan tersebut telah dilaporkan di jurnal bergengsi Nature Astronomy baru-baru ini.
Temuan tersebut telah membuka kemungkinan menemukan kehidupan luar bumi atau ekstrateresterial. Tapi saat merenungkan kemungkinan menemukan kehidupan ekstraterestrial berteknologi maju, pertanyaan yang sering muncul adalah, "jika mereka ada di luar sana, mengapa kita belum menemukannya?"
Dan seringkali, jawabannya adalah kita hanya mencari sebagian kecil dari galaksi.
Sekarang, penelitian baru yang ipimpin oleh mahasiswa di University of Toronto, Peter Ma, bersama dengan para peneliti dari SETI Institute, Breakthrough Listen dan lembaga penelitian ilmiah di seluruh dunia, telah menerapkan teknik pembelajaran pada kumpulan data bintang terdekat.
“Secara total, kami telah menelusuri 150 TB data dari 820 bintang terdekat, pada kumpulan data yang sebelumnya telah ditelusuri pada tahun 2017 dengan teknik klasik tetapi diberi label tanpa sinyal yang menarik,” kata Peter Ma, penulis utama.
"Kami meningkatkan upaya pencarian ini hingga 1 juta bintang hari ini dengan teleskop MeerKAT dan seterusnya."
"Kami percaya bahwa pekerjaan seperti ini akan membantu mempercepat laju penemuan dalam upaya besar kami untuk menjawab pertanyaan 'apakah kita sendirian? di alam semesta?'"
Teknik yang paling umum adalah mencari sinyal radio. Radio adalah cara yang bagus untuk mengirim informasi melalui jarak yang luar biasa antara bintang-bintang.