Baca Juga: Mengapa Para Ilmuwan Masih Terus Berjuang Mencari Kehidupan Alien?
Baca Juga: AI Bisa Jadi Editor Konten Informasi Jitu tetapi Masih Butuh Manusia
Cherry Ng, penasihat penelitian Ma lainnya dan seorang astronom di SETI Institute dan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis mengatakan, bahwa hasil ini secara dramatis menggambarkan kekuatan penerapan pembelajaran mesin modern dan metode visi komputer untuk tantangan data dalam astronomi.
Pendekatan baru untuk menganalisis data ini dapat memungkinkan peneliti untuk lebih memahami data yang mereka kumpulkan secara efektif dan bertindak cepat untuk memeriksa ulang target.
Sejak percobaan SETI dimulai pada tahun 1960 dengan Proyek Ozma Frank Drake di Observatorium Greenbank, kemajuan teknologi telah memungkinkan para peneliti untuk mengumpulkan lebih banyak data daripada sebelumnya.
Volume data yang sangat besar ini membutuhkan alat komputasi baru untuk memproses dan menganalisis data tersebut dengan cepat untuk mengidentifikasi anomali yang dapat menjadi bukti kecerdasan luar angkasa.
Pendekatan pembelajaran mesin baru ini membuka jalan baru dalam upaya menjawab pertanyaan, "apakah kita sendirian?"