Singkap Bau Busuk Tubuh Penduduk Eropa dan Amerika di Era Klasik

By Galih Pranata, Minggu, 5 Februari 2023 | 13:00 WIB
Bagaimana rasanya tinggal di apartemen di zaman Romawi kuno? Penghuni mengalami masalah sanitasi buruk hingga bau busuk yang mengganggu. (Italo Gismondi & Iessi)

Jamu dan tanaman dibagikan di antara batu-batu yang dipanaskan dalam api, air segar dituangkan ke atasnya, dan uap yang dihasilkan serta difusi jamu dinikmati sebagai ritual pencahar dan pembersihan.

Baca Juga: Miris, Orang Miskin Abad Pertengahan Lebih Sering Alami Kekerasan

Baca Juga: Selidik Zaman Klasik: Kehidupan Multikulturalisme di Majapahit

Baca Juga: Singkap Temuan Kerangka Kuno di Biara Polandia dari Abad Pertengahan

Ritual itu dilakukan penduduk asli karena mereka selalu berurusan dengan makhluk jahat, terutama selama bulan-bulan hangat. Nyamuk, kutu, no-see 'ums, lalat hitam, lalat rusa, dan banyak hama lainnya menyiksa tubuh mereka, tidak peduli seberapa bersih mereka.

Dari beberapa hewan buruan besar, tetapi umumnya dari beruang hitam, penduduk asli membuat lemak babi yang dibuat dari lemak hewan tersebut. Minyak ini dibalurkan hingga menutupi tubuh dan rambut mereka, guna melindungi mereka dari gigitan dan sengatan.

Akan tetapi lemak babi itu terlalu cepat tengik, terutama di musim panas, membuat bau tubuh penduduk asli Amerika memiliki aroma yang tak sedap.

Banyak literatur dari kalangan imperialis Eropa tentang bau tidak sedap yang tercium dari penduduk asli yang pada akhirnya menimbulkan stereotipe rasial. Mereka menduga bau busuk itu berasal dari praktik melapisi diri dengan minyak lemak yang mudah tengik.