Bahkan Dewa pun Ikut Campur, Siapa yang Memenangkan Perang Troya?

By Sysilia Tanhati, Senin, 6 Februari 2023 | 19:02 WIB
Perang Troya adalah salah satu pertempuran paling legendaris dalam mitologi Yunani kuno. Siapa yang memenangkan perang itu? (Franz Matsch )

Nationalgeographic.co.id—Perang Troya adalah salah satu pertempuran paling legendaris dalam mitologi Yunani kuno. Perang ini menyebabkan pertumpahan darah, kehancuran, dan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Raja dan pahlawan kehilangan nyawa, bahkan dewa pun turut campur dalam perang. Namun siapa sesungguhnya yang memenangkan Perang Troya itu?

Perang 10 tahun yang menelan banyak korban

Konflik 10 tahun yang melelahkan antara Yunani dan Troya, perang ini dimulai setelah Paris menculik Helen. Beberapa pahlawan dan raja terbesar dalam mitologi Yunani kehilangan nyawa mereka, termasuk Achilles, Raja Priam, dan Pangeran Hector.

Para dewa menaruh minat pada perang, memilih pihak yang berlawanan. Aphrodite dan Ares berpihak pada Troya. Sementara Athena, Poseidon, dan Hera berperang bersama orang Yunani.

Troya hampir menang

Selama 9 tahun yang panjang orang Yunani merusak dan menghancurkan negara dan kota di luar Troya. Tetapi tembok benteng yang mengelilingi Troya begitu kuat sehingga orang Yunani tidak dapat menemukan jalan masuk.

Di Troya, kerajaan bahkan tidak tersentuh oleh orang Yunani. Ketika perang hampir berakhir, Troya hampir pasti menjadi pemenang. Namun, Raja Yunani Ithaca, membuat rencana cerdik untuk mengakali Troya.

Orang Yunani secara teknis memenangkan Perang Troya

Odiseus menyuruh orang Yunani untuk membuat sebuah kuda kayu besar. “Ia kemudian bersembunyi di dalamnya bersama dengan pasukan kecil tentara Yunani terkuat,” tulis Rosie Lesso di laman The Collector.

Orang Yunani mempersembahkan kuda itu kepada Troya sebagai simbol perdamaian dan kemakmuran. Tetapi semua itu dilakukan untuk menjebak Troya.

Sisa tentara Yunani tampaknya berlayar pulang, diam-diam bersembunyi di pulau terdekat Tenedos. Ini membuat orang Troya mengira bahwa musuh mereka menyerah dan angkat kaki untuk selamanya.

Baik Laocoon dan Cassandra mencoba memperingatkan Troya agar tidak membawa kudanya ke dalam, tetapi tidak ada gunanya.