Krisis Air Akibat Perubahan Iklim Lebih Parah Dari yang Diperkirakan

By Ricky Jenihansen, Selasa, 7 Februari 2023 | 08:00 WIB
Gangguan perubahan iklim terhadap siklus air adalah sesuatu yang nyata dan menyebabkan krisis air. (The Asahi Shimbun)

Sulit untuk mengembangkan model fisik sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung hubungan timbal balik ini di semua tempat di dunia dengan tepat.

Oleh karena itu, Günter Blöschl telah berkolaborasi dengan rekan-rekannya dari China, Australia, AS, dan Arab Saudi untuk membangun dan menganalisis database besar pengamatan aliran sungai dari seluruh dunia.

Lebih dari 9.500 tangkapan dimasukkan, dengan deret waktu diperpanjang beberapa dekade ke masa lalu.

"Jadi kami tidak mendasarkan analisis kami pada model fisik, tetapi pada pengukuran aktual," Günter Blöschl menekankan.

Perubahan iklim dapat menyebabkan krisis air di berbabai belahan dunia. Bagaimana cara kita menyelamatkan Bumi? (LightRocket)

“Kami melihat seberapa banyak jumlah air yang tersedia berubah di masa lalu ketika kondisi eksternal berubah."

Dengan cara tersebut, lanjutnya, mereka dapat mengetahui seberapa sensitif perubahan parameter iklim terkait dengan perubahan ketersediaan air lokal.

"Dan ini memungkinkan kami untuk membuat prediksi untuk masa depan, iklim yang lebih hangat," katanya.

Dan ternyata hubungan antara curah hujan dan jumlah air di sungai jauh lebih sensitif daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Indonesia Terancam Krisis Air Bersih di 2045, Pemanfaatan Embung dan Sumur Resapan Jadi Solusi

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Teluk Semanting, Tak Bisa Dipakai Minum

Baca Juga: Dari Kelebihan Hingga Kekurangan, Inilah Penyebab Krisis Air