Disebut Kiamat Sugra, Dahsyatnya Gempa 1509 di Era Kekaisaran Ottoman

By Utomo Priyambodo, Kamis, 9 Februari 2023 | 15:00 WIB
Ilustrasi kepanikan orang-orang saat gempa bumi mengguncang Istanbul pada abad ke-16. Gempa-gempa masa lalu telah merusak Turki beberapa kali. (Via Daily Sabah)

Baca Juga: Pernah Jadi Kekaisaran Terkuat, Ottoman Jatuh Karena Enam Hal Ini

Baca Juga: Pelajaran Gempa Turki: Bagaimana Kesiapsiagaan Gedung Tinggi Indonesia 

Contoh lainnya, gempa bumi melanda Kota Istanbul pada malam 10 Mei 1556. Masjid Fatih, Hagia Sophia, dan tembok kota rusak. Setelah gempa ini, Istanbul tidak mengalami gempa selama 90 tahun.

Kemudian pada 28 Juni 1648, orang-orang di İzmit dan Istanbul bangun dengan gemetar di pagi hari karea gempa. Namun, pusat gempanya jauh sehingga tidak banyak merusak Istanbul.

Lalu gempa bumi terjadi lagi saat waktu salat subuh pada tanggal 25 Mei 1719. Gempa ini sangat dahsyat. Daerah kehancuran gempa dimulai dari Düzce, mencapai İzmit, Sapanca, Orhangazi, Karamürsel dan Yalova. Yalova sangat rusak akibat gempa ini.

Kondisi gempa di Istanbul pada September 1509. Ini adalah gempa terbesar di era Kekaisaran Ottoman sehingga disebut sebagai Kiamat Kecil. (Via Daily Sabah)

Gempa bumi lainnya, pada 25 Mei 1719, juga merusak Istanbul meski tidak separah Kota İzmit. Tembok kota rusak parah. Beberapa masjid dan istana hancur. Empat puluh masjid dan 27 benteng rusak.

Gempa bumi terbesar kedua di Istanbul, setelah 1509, di bawah dominasi Kesultanan Utsmaniyah, terjadi pada 22 Mei 1766. Guncangan yang dimulai setengah jam setelah matahari terbit pada hari itu, merupakan hari ketiga Qurban Bayram (atau Idul Adha di Arab).

Suara-suara menakutkan terdengar selama gempa, dan goncangan selama dua menit mengikutinya. Kemudian, gempa yang tidak terlalu kuat menghantam kota itu selama empat menit. Gempa susulan dari gempa ini berlanjut selama delapan menit. Pada 5 Agustus di tahun yang sama , terjadi goncangan lagi. Setelah gempa tahun 1766, Istanbul selama beberapa tahun tidak mengalami gempa bumi.

Istanbul kemudian dilanda gempa bumi dahsyat lagi pada 10 Juli 1894. Gempa yang berlangsung selama 18 detik ini dirasakan dalam tiga gelombang. Itu mempengaruhi Adapazarı, İzmit, Gebze, Kartal, Kepulauan Pangeran (Adalar), Üsküdar, İstanbul, Büyükçekmece, Küçükçekmece, Çatalca, bagian dari Laut Marmara, Bozburun, Yalova, Karamürsel dan Sapanca.

Gempa bumi besar terakhir yang memengaruhi Istanbul selama periode Ottoman adalah yang terjadi di Şarköy-Mürefte, tercatat dengan kekuatan 7,3 pada 9 Agustus 1912. Gempa ini sangat merusak bagian selatan Edirne, menghancurkan cerobong asap, tiang telegraf, dan dinding.