Early menekankan perbedaan antara spesies penggeser jangkauan, yang tiba secara alami dari daerah terdekat (dalam hal ini daratan Eropa), dan spesies invasif.
Penggeser jangkauan biasanya berevolusi di ekosistem yang mirip dengan tempat mereka tiba, dan spesies asli yang ada biasanya pernah bertemu dengan spesies serupa sebelumnya.
Spesies invasif tiba melalui transportasi manusia, seringkali dari belahan dunia yang sama sekali berbeda, dan karena itu dapat membawa perilaku dan penyakit yang mengancam spesies asli (misalnya tupai abu-abu di Inggris).
Baca Juga: Apakah Spesies Invasif Bisa Berdampak 'Baik' di Lingkungan Baru?
Baca Juga: Ilmuwan Pelajari Mekanisme Terbang Capung Saat Melawan Efek Gravitasi
Baca Juga: Unik! Hindari Perilaku Seksual Pejantan, Capung Betina Pura-pura Mati
Penelitian ini menggunakan catatan British Dragonfly Society dari hampir 50.000 kunjungan situs dari 2000-2015, studi baru ini berfokus pada situs di mana masing-masing dari 17 capung dan capung jarum asli Inggris ditemukan setiap tahun.
Para peneliti kemudian memperkirakan apakah kedatangan capung jarum kecil bermata merah telah memengaruhi spesies asli ini.
“Pendekatan kami memungkinkan penilaian cepat tentang bagaimana spesies penggeser jangkauan memengaruhi satwa liar asli,” kata Jamie Cranston, juga dari University of Exeter.
"Ini menunjukkan bagaimana ilmu warga bisa sangat kuat, dalam hal ini dengan menyediakan 'sistem peringatan dini' tentang kemungkinan ancaman terhadap satwa liar Inggris."
Dari dua spesies capung jarum yang telah menurun di mana capung jarum kecil bermata merah telah terbentuk, salah satunya terkait erat dengan pendatang baru.
Early berpendapat bahwa kesamaan antara preferensi habitat dan musim terbang dapat menyebabkan capung jarum kecil bermata merah mengalahkan spesies saudaranya.
Namun, capung jarum memakan berbagai macam makanan, jadi persaingan harus rendah kecuali jika kondisinya menyebabkan kekurangan makanan yang parah.
Selain itu, Inggris memiliki variasi spesies ini yang relatif kecil dibandingkan dengan negara Eropa lainnya, sehingga mungkin ada "ceruk kosong" untuk dieksploitasi oleh pendatang baru.