Neraka di Ravensbrück: Ribuan Interniran Wanita Mati oleh Nazi

By Galih Pranata, Jumat, 17 Februari 2023 | 14:00 WIB
Tahanan wanita dipaksa membuat permadani di kamp konsentrasi Ravensbrück. (All Thats Interesting)

Menyedihkannya, tidak ada pengecualian dan tidak ada belas kasihan. Tidak peduli seorang wanita sedang hamil atau menggendong balita, mereka akan dihukum sesuai ketetapan. 

Anak-anak akan mengikuti ibu mereka ke kamp, tidak peduli apakah mereka bersalah atau bayi yang tak mengerti apapun tentang politik duniawi. Hampir dari semua tahanan kamp itu tidak ada yang selamat.

Para tahanan wanita itu datang dari seluruh Eropa, dan berbicara dalam berbagai bahasa: Rusia, Prancis, Polandia, Belanda. Mereka memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda, tingkat pendidikan yang berbeda, dan pandangan agama yang berbeda.

Namun, mereka berbagi satu hal: partai Nazi menganggap setiap orang dari mereka "menyimpang". Mereka bukan bagian dari masa depan yang gemilang bagi Jerman.

Interniran wanita menggali di bawah pengawasan seorang komandan di kamp konsentrasi Ravensbrück. (All Thats Interesting)

Barak yang dimaksudkan untuk menampung 250 wanita harus memuat sebanyak 2.000; bahkan berbagi tempat tidur pun tidak akan cukup untuk menahan banyak orang, sehingga banyak yang tertidur dengan posisi duduk.

Para wanita dipaksa bangun sebelum jam 4 pagi untuk membangun jalan, menarik roller paving seperti lembu. Saat berada di dalam ruang, mereka menghabiskan waktu lama untuk membungkuk di atas komponen listrik roket.

Selain itu, mereka juga bekerja di sebuah aula yang berangin dengan lampu remang-remang, mereka diperintah untuk menjahit seragam bagi tahanan dan mantel untuk tentara. Mereka diberikan libur pada hari minggu.

Beberapa orang akan berpendapat bahwa Ravensbrück tidaklah kejam. Kamp ini dibuat sebagai tempat pelatihan bagi para tahanan wanita, yang dikenal sebagai Aufseherinnen.  Ravensbrück juga melatih ribuan wanita untuk berjaga di kamp konsentrasi di seluruh Jerman.

Mereka menghukum tahanan yang tidak patuh tanpa ampun, mengunci mereka di sel isolasi, mencambuk mereka, dan kadang-kadang menempatkan anjing kamp pada sel mereka.

Jauh lebih tragis, sekitar 86 tahanan, kebanyakan dari mereka orang Polandia, dikenal sebagai "kelinci" Ravensbrück. Dokter kamp memilih mereka untuk dijadikan sebagai eksperimen medis.

Baca Juga: Tenggelamnya Kapal van Imhoff yang Mengangkut Simpatisan Nazi