Neraka di Ravensbrück: Ribuan Interniran Wanita Mati oleh Nazi

By Galih Pranata, Jumat, 17 Februari 2023 | 14:00 WIB
Tahanan wanita dipaksa membuat permadani di kamp konsentrasi Ravensbrück. (All Thats Interesting)

Baca Juga: Sulit Dipercaya, Tentara Ini Mengusir Nazi Jerman Sendirian dari Kota

Baca Juga: Einstein Tak Mau Bekerja Untuk Nazi, Sekalipun Ia Seorang Jerman

Baca Juga: Kisah Pencicip Makanan Hitler: Setiap Suapan Bisa Jadi yang Terakhir

Seperti kisah tim medis yang akan menguji keampuhan obat antibakteri yang dikenal sebagai sulfonamid guna mengobati infeksi di medan perang, terutama gangren. Untuk itu, mereka menginfeksi pasien, menyimpan bakteri mematikan pada serpihan kayu dan kaca kemudian ditusukkan jauh ke dalam otot para korban malpraktik.

Para dokter keji itu juga menguji praktik transplantasi tulang dan regenerasi saraf. Mereka melakukan amputasi dan transplantasi paksa, hingga membunuh banyak "kelinci" medis dalam prosesnya. Mereka yang selamat, menjadi cacat.

Pada akhirnya, Ravensbrück membunuh antara 30.000 dan 50.000 wanita. Mereka menemui ajalnya di tangan pengawas yang brutal dan dokter yang keji. Di antara mereka ada juga yang mati kelaparan di lantai tanah yang dingin, dan menjadi korban penyakit yang menjangkiti barak yang penuh sesak.

Ketika Soviet membebaskan kamp tersebut, mereka menemukan 3.500 tahanan bertahan hidup. Secara total, hanya 15.000 dari 130.000 tahanan yang datang ke Ravensbrück dan mendapatkan pembebasan oleh Soviet.

Hari ini, abu jasad mereka telah memenuhi Danau Schwedt, yang di mana di tepiannya para tahanan wanita Ravensbrück yang gugur berjuang dalam kemalangan dan penderitaan hingga menemui ajalnya.