Apa itu Perubahan Iklim, dan Mengapa Mengancam Kehidupan di Bumi?

By Ricky Jenihansen, Minggu, 19 Februari 2023 | 11:00 WIB
Pemanasan ini telah menyebabkan perubahan ekosistem dan lingkungan bumi. (NOAA)

Nationalgeographic.co.id—Perubahan iklim adalah setiap perubahan jangka panjang dalam pola cuaca rata-rata, baik secara global maupun regional. Perubahan iklim telah terjadi berkali-kali dalam sejarah Bumi, dan karena berbagai alasan.

Namun, perubahan suhu global dan pola cuaca yang terlihat saat ini disebabkan oleh aktivitas manusia. Dan itu terjadi jauh lebih cepat daripada variasi iklim alami di masa lalu.

Para ilmuwan memiliki banyak cara untuk melacak iklim dari waktu ke waktu, semuanya memperjelas bahwa perubahan iklim saat ini terkait dengan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana.

Gas-gas ini menjebak panas dari sinar matahari di dekat permukaan bumi, seperti dinding kaca rumah kaca yang menahan panas di dalamnya.

Perubahan kecil dalam proporsi gas rumah kaca di udara dapat menambah perubahan besar dalam skala global.

Rata-rata, efek gas rumah kaca adalah meningkatkan suhu global. Inilah sebabnya mengapa perubahan iklim kadang-kadang disebut pemanasan global.

Namun, sebagian besar peneliti saat ini lebih menyukai istilah perubahan iklim karena variabilitas cuaca dan iklim di seluruh dunia.

Misalnya, pemanasan suhu rata-rata global dapat mengubah aliran jet stream, aliran udara utama yang memengaruhi cuaca Amerika Utara, yang pada gilirannya dapat menyebabkan periode musiman yang sangat dingin di beberapa area.

"Penting bagi orang untuk menyadari bahwa ada banyak variabilitas dari satu tempat ke tempat lain di Bumi dalam hal suhu," kata Ellen Mosley-Thompson, paleoclimatologist di Byrd Polar and Climate Research Center di The Ohio State University.

"Ketika kita berbicara tentang perubahan iklim global, kita berbicara tentang perubahan suhu di wilayah yang luas."

Pemanasan ini telah menyebabkan perubahan ekosistem dan lingkungan bumi dan mengancam kehidupan di Bumi. Beberapa perubahan paling dramatis telah terjadi di Kutub Utara, di mana es laut sedang menurun.

Perubahan iklim dapat menyebabkan krisis air lokal (LightRocket)