Mengukur Dampak Global Listrik dalam Badai Debu Intens di Planet Mars

By Wawan Setiawan, Minggu, 19 Februari 2023 | 16:03 WIB
Mars Reconnaissance Orbiter NASA menangkap gambar close-up badai debu ini pada November 2007. (NASA)

“Temuan ini memberikan dukungan bahwa aktivitas debu Mars dapat mendorong siklus klorin global. Dengan ExoMars Trace Gas Orbiter, kami melihat aktivitas musiman berulang yang bertepatan dengan badai debu global dan regional,” katanya.

"Elektrifikasi gesekan adalah proses umum di tata surya kita, dengan aktivitas debu Mars yang dikenal sebagai sumber kuat penumpukan muatan listrik," kata Wang, yang merupakan staf pengajar di Pusat Ilmu Antariksa Universitas McDonnell. “Atmosfer tipis di Mars membuat akumulasi medan listrik lebih mudah terurai dalam bentuk pelepasan elektrostatis. Nyatanya, di Mars seratus kali lebih mudah daripada di Bumi.”

Mars Reconnaissance Orbiter NASA menangkap gambar ‘setan debu’ yang berkelok-kelok di sepanjang wilayah Amazonis Planitia pada Maret 2012. (NASA/JPL-Caltech/Univ. of Arizon)

Ilmuwan yang terlibat dalam misi Viking yang mendarat di Mars pada tahun 1970-an pertama kali mengusulkan bahwa badai debu mungkin menjadi sumber bahan kimia reaktif baru di planet merah tersebut.

Studi baru ini adalah yang pertama mencoba mengukur seberapa banyak produk kimia ini sebenarnya diproduksi selama peristiwa badai debu.

"Tingkat reaksi sangat besar," kata Wang. Hasil tinggi ini membuat Wang dan timnya percaya bahwa aktivitas debu Mars dapat dikaitkan dengan tiga fenomena global yang baru-baru ini diungkapkan oleh misi Mars.

Baca Juga: Di Planet Mars Ternyata Juga Ada Sampah, Sebuah Temuan Tak Terduga

Baca Juga: Teori Pembentukan Planet dan Meteorit dari Mars yang Jatuh ke Bumi

Baca Juga: Ilmuwan Mempelajari Meteorologi Planet Mars yang Kaya Secara Mendetail

Pelepasan listrik dapat dikaitkan dengan konsentrasi perklorat dan karbonat yang sangat tinggi secara global di tanah lapisan atas Mars, katanya.

Secara kuantitatif, kisaran konsentrasi tertinggi yang diamati dapat diakumulasikan oleh pelepasan listrik yang dipicu oleh badai debu dalam waktu kurang dari setengah periode Amazon, periode terbaru dalam sejarah Mars, yang diperkirakan dimulai sekitar 3 miliar tahun yang lalu.

Selain itu, tingginya pelepasan atom klorin dari klorida dapat menjelaskan tingginya konsentrasi hidrogen klorida yang teramati di atmosfer Mars selama musim debu 2018 dan 2019, dengan asumsi debu permukaan Mars setebal 1 hingga 10 cm akan ditendang oleh badai debu global.

"Tidak ada proses lain yang kami ketahui dapat melakukan ini," pungkas Wang.