Tugas Algojo Abad Pertengahan, Eksekusi Mati Manusia Hingga Babi

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 20 Februari 2023 | 10:00 WIB
Algojo abad pertengahan mengeksekusi mati manusia, babi hingga menjaga pelacur kota. (Atlas Obscura)

Baca Juga: Eropa Singkap Eksekusi Lingchi, Fu Zhuli Jadi Orang yang Terakhir

Baca Juga: Kisah Tragis Eksekusi Mati yang Gagal Sepanjang Sejarah Dunia

Baca Juga: Banyak Eksekusi Sadis, Seperti Apa Rasanya Menjadi Tahanan Romawi?

Baca Juga: Eksekusi Sadis ala Romawi di Tangga Kematian 'Scalae Gemoniae' 

Di sebagian besar negara, algojo dan keluarga mereka tinggal di pinggiran kota, jauh dari tempat tinggal utama. Mereka juga tidak bisa dikuburkan seperti warga lainnya. Kuburan mereka dipisahkan dari kuburan utama, diberi tanda, dan tidak terlalu rumit.

Para algojo harus dikenali bahkan saat tidak bertugas, seperti orang Yahudi, penderita kusta, dan pelacur selama Abad Pertengahan, setiap saat mereka juga harus mengenakan tanda khusus pada orangnya. 

Seorang algojo juga dipekerjakan untuk mengawasi para pelacur kota – tugas lain yang dipandang buruk. Orang-orang ini ditugaskan untuk menuntut upeti dari para pelacur.

Anehnya, algojo abad pertengahan, khususnya di Prancis dan Eropa Barat, ditugaskan untuk mengelola anjing-anjing liar kota, serta hewan ternak yang dipelihara secara ilegal di lokasi kota.

Misalnya, di Dijon, Prancis, undang-undang menyatakan bahwa tidak ada warga negara yang boleh memelihara babi apa pun di lingkungan kota. Jadi tugas algojo lah untuk membunuh setiap babi yang ditemukan di kota. Dia memiliki hak untuk memenggal kepala dan menyimpannya untuk dirinya sendiri, sebagai pembayaran.