Kamikaze, Angin dari Dewa yang Menyelamatkan Jepang dari Invasi Mongol

By Sysilia Tanhati, Minggu, 19 Februari 2023 | 16:30 WIB
Bangsa Mongol mencoba melakukan dua invasi besar ke Jepang selama abad. Namun keduanya digagalkan oleh angin. Bangsa Jepang menyebutnya sebagai kamikaze, angin dari dewa. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id - Bangsa Mongol mencoba melakukan dua invasi besar ke Jepang selama abad ke-13, pada tahun 1274 dan 1281 Masehi. Invasi itu dipimpin oleh Kubilai Khan, cucu Genghis Khan. Namun pada kedua kesempatan tersebut, angin topan melenyapkan armada Mongol.

Kejadian itu memaksa penyerang untuk membatalkan rencana dan secara kebetulan menyelamatkan Jepang dari penaklukan asing. Orang Jepang percaya topan dikirim dari para dewa untuk melindungi mereka dari musuh.

Setelah penaklukan Tiongkok dan Korea, Kubilai Khan menjadi kaisar pertama Mongolia dan menamainya Dinasti Yuan. Yuan berarti permulaan pertama.

Di saat yang sama, Jepang memiliki kekhawatiran akan invasi invasi Mongol. Antara 1267 dan 1274, Kubilai Khan mengirim banyak pesan kepada Kaisar Jepang. “Isinya adalah menuntut agar Jepang tunduk pada bangsa Mongol atau menghadapi invasi,” tulis Joanna Gillan di laman Ancient Origins.

Namun, utusan itu diblokir oleh shogun Jepang, kekuatan sebenarnya di balik takhta, dan mereka tidak pernah sampai ke kaisar.

Kesal karena pesannya diabaikan oleh kaisar yang disebutnya penguasa negara kecil, Kubilai Khan bersumpah untuk menginvasi Jepang. Bangsa Mongol mulai membangun armada kapal perang yang sangat besar dan merekrut ribuan prajurit dari Tiongkok dan Korea.

Invasi Mongol yang pertama ke Jepang

Pada musim gugur tahun 1274, bangsa Mongol melancarkan invasi pertama mereka ke Jepang, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Bun'ei. Diperkirakan 500 hingga 900 kapal dan 40.000 prajurit mencapai pantai Teluk Hakata tempat kedua kekuatan bertemu. Pasukan Mongol, yang sebagian besar etnis Tionghoa dan Korea, menghancurkan pasukan Jepang yang mulai mundur.

Namun, karena takut Jepang bersiap untuk kembali dengan bala bantuan, bangsa Mongol mundur ke kapal mereka. Malam itu, topan melanda saat kapal-kapal berlabuh di Teluk Hakata. Menjelang fajar, hanya beberapa kapal yang tersisa. “Sisanya hancur karena angin topan, membawa serta nyawa ribuan orang Mongol,” Gillian menambahkan lagi.

Pasukan Mongol bersiap untuk serangan kedua

Meski gagal karena angin topan, bangsa Mongol belum menyerah. Setelah itu, mereka semakin bertekad untuk menaklukkan Jepang.

Bangsa Mongol bekerja keras untuk membangun kembali armada dan merekrut lebih banyak prajurit. Sementara itu, Jepang membangun tembok setinggi dua meter untuk melindungi diri dari serangan yang akan datang.