Tumpukan Sampah Semakin Mengancam Bumi, Bagaimana Cara Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste?

By Fathia Yasmine, Minggu, 19 Februari 2023 | 15:38 WIB
Persoalan sampah telah mengancam kelestarian bumi. (Freepik)

Nationalgeographic.co.id - Seiring dengan zaman yang semakin modern, gaya hidup masyarakat pun berubah. Pada era modern, perubahan tren begitu cepat sehingga masyarakat merasa perlu terus memperbarui barang yang dimiliki agar tidak merasa tertinggal. Tak hanya itu, penggunaan barang-barang sekali pakai pun semakin meningkat. 

Kebiasaan beli, pakai, dan buang dalam aktivitas sehari-hari berakhir dengan penumpukkan sampah. Sampah didominasi oleh barang-barang sekali pakai seperti kantong plastik bekas belanja, sendok makan plastik dari nasi kotak, hingga  sikat gigi plastik.

Seiring dengan bertambahnya konsumsi manusia, jumlah sampah yang dihasilkan pun melampaui kemampuan manusia untuk memprosesnya. Padahal,  barang-barang plastik, timbunan sampah yangterus menumpuk dan mengancam lingkungan memiliki waktu yang lama untuk bisa terurai.

Dari seluruh sampah yang tidak terkelola dengan baik di daratan, sebagiannya terbawa ke sungai hingga berakhir di lautan.  Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020, wilayah lautan Indonesia sudah tercemar dengan 1.772,7 gram sampah per meter persegi.

Baca Juga: Polusi Plastik Menjadi Salah Satu Penyebab Terbesar Perubahan Iklim

Secara keseluruhan, jumlah sampah yang terbuang ke laut diperkirakan telah mencapai 5,75 juta ton. Adapun jenis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 per meter persegi. Jumlah itu memiliki proporsi 35,4 persen dari total sampah di laut Indonesia pada 2020.

Ada alasan mengapa sampah di daratan bisa terbawa ke lautan, di samping karena Indonesia memiliki lebih banyak pulau daripada daratan, sistem pengolahan sampah di Indonesia pun belum maksimal.

Masih dikutip dari riset KLHK, hanya 7 persen sampah di Indonesia yang dapat dikompos dan didaur ulang. Sementara, 69 persen sisanya ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Beberapa sampah yang menumpuk juga kerap terbawa hujan sehingga mencemari air dan tanah.

Apabila kondisi ini tidak tertangani, KLHK memperkirakan pada 2030, jumlah sampah plastik di laut akan mencapai hingga 53 juta metrik ton per tahun. Pada 2050, sampah plastik akan mendominasi laut daripada ikan di lautan. 

Kurangi sampah dengan zero waste

Penumpukan sampah yang mengancam kelestarian lingkungan merupakan masalah bersama. Beruntungnya, saat ini tak sedikit masyarakat yang telah memiliki kesadaran. Salah satunya, lewat gaya hidup zero waste.  

Baca Juga: Sampah Plastik dari Indonesia Mencemari Negara Lain di Samudera Hindia