Kisah Kota Terlarang Tiongkok yang Kini Sudah Tidak Terlarang Lagi

By Utomo Priyambodo, Rabu, 22 Februari 2023 | 09:00 WIB
Kota Terlarang di Beijing, Tiongkok, menimpan sejarah panjang Kekaisaran Tiongkok. Kini sudah tak lagi jadi area terlarang. (Ronnie Macdonald/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Forbidden City atau Kota Terlarang adalah julukan untuk suatu area di Beijing, Tiongkok. Area ini adalah sebuah kompleks istana peninggalan kekaisaran Tiongkok.

Kota Terlarang adalah terjemahan dari kata lokal "Zijincheng" yang berarti "Kota Terlarang Ungu". Area ini dinamakan Kota Terlarang karena terlarang untuk orang-orang biasa.

Nama "Kota Terlarang Ungu" terkait dengan filosofi dan astronomi Tiongkok kuno. Namun, mengapa disebut "Ungu"?

Ada dua alasan. Alasan pertama, dalam budaya tradisional Tiongkok, ungu adalah warna yang mulia. Itu adalah simbol status tinggi, dan dianggap sebagai warna keberuntungan, mewakili munculnya orang bijak, kaisar, dan harta karun.

Pepatah kuno berbunyi "Udara Ungu datang dari timur—pertanda menguntungkan".

Alasan Kedua, di Tiongkok kuno, konsep filosofis "kesatuan manusia dan alam" ditekankan. Lokasi bintang-bintang di langit, misalnya, digunakan agar sesuai dengan tata letak istana. Tujuannya adalah untuk menyoroti legitimasi rezim dan supremasi kekuasaan kekaisaran.

Dalam astrologi Tiongkok tradisional ada bintang yang disebut Bintang Ziwei (Bintang 'Terlarang Ungu', yaitu Bintang Utara, Polaris). Bintang yang berada di tengah langit utara ini dianggap sebagai tempat tinggal Kaisar Surgawi.

Kaisar menganggap dirinya sebagai "Putra Surga". Jadi, tempat tinggalnya harus sesuai dengan Kaisar Langit.

Dengan demikian, Zigong yang berarti "Istana Ungu" menjadi nama kediaman kaisar.

Baca Juga: Terikat Protokol, Begini Keseharian Kaisar Tiongkok di Kota Terlarang

Baca Juga: Harem Kota Terlarang: Kehidupan Selir dan Kasim Kaisar Tiongkok

Baca Juga: Dari Balik Tembok Kota Terlarang, Istana Kaisar Tiongkok selama 5 Abad