Revolusi Pascapandemi: Dunia Mode Pakaian Menjadi Ramah Lingkungan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 24 Februari 2023 | 17:00 WIB
Setelah pandemi, industri dan konsumsi pakaian menjadi lebih ramah lingkungan. Akankah terus berlanjut selamanya? (Mariia Korneeva / Shutterstock.com)

Baca Juga: Kolaborasi Arei dan Saya Pilih Bumi Melalui Produk Berkelanjutan

Baca Juga: Bahan Pakaian yang Tak Ramah Lingkungan, Mencemari Bumi tiap Dicuci

Baca Juga: Tak Perlu Beli Baru, Ikuti Gerakan Saling Bertukar oleh SayaPilihBumi

Baca Juga: Rambut Panjang dan Pendek: Perubahan Gaya Hidup Pria dalam Sejarah

Akan tetapi, pengetahuan tentang keberhasilan seruan ini belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian ini mengamati ada atau tidaknya perubahan signifikan, dan seberapa lama akan bertahan jika berhasil.

Para peneliti kemudian, melihat semua tingkat ekonomi fesyen, mulai dari produksi bahan baku dan pembuatan tekstil hingga distribusi, konsumsi dan pembuangannya. Mereka juga memahami sisi konsumen, seperti sikap dan niat untuk memilih fesyen berkelanjutan dan perilaku. Pemahaman ini menjadi penting untuk melihat perubahan di industri dan masyarakat.

Kajian mereka melibatkan beberapa negara di Timur Tengah, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara. Hasilnya, ternyata ada perubahan dalam industri berpakaian karena pandemi.

"Kami menemukan bahwa sejumlah besar konsumen melaporkan bahwa pandemi telah memengaruhi sikap mereka terhadap pakaian," terang para peneliti.

"Secara keseluruhan, kami mengidentifikasi lima pola perubahan sikap konsumen terhadap pakaian selama COVID-19. Salah satu pola yang paling umum adalah penurunan minat pada mode, termasuk minat yang kurang pada estetika dan tren mode daripada kenyamanan," lanjut mereka.

Namun, hasil ini belum pasti untuk menilai kelanjutan dari perubahan industri ini. Para peneliti berharap bahwa perubahan ini tidak hanya terjadi karena dunia sekadar menghadapi pemulihan. Perubahan ini harus tetap berlanjut, bukan hanya sekadar respon dari pandemi.

"Akankah kita menyaksikan regresi dan kebangkitan di tahun 2020-an yang menderu atau akankah COVID-19 terus menjadi titik kritis dalam lintasan konsumsi mode berkelanjutan? Hanya waktu yang akan memberitahu," tutur mereka.