Lampu Lalu Lintas Empat Warna: Keselamatan Kendaraan Otomatis

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 1 Maret 2023 | 08:00 WIB
Lampu lalu lintas. Di masa depan, akan ada warna putih agar bisa berkomunikasi dengan mobil otonom saat berada di persimpangan lalu lintas. (Thinkstock)

Nationalgegraphic.co.id—Hari ini, di setiap persimpangan besar, lampu lalu lintas menemani kita. Lampu itu berfungsi untuk mencegah pengendara kecelakaan ketika hendak melewati persimpangan. Karena ada rombongan kendaraan dari dan menuju kiri, kanan, depan, dan ke belakang kita.

Umumnya lampu lalu lintas memiliki tiga warna dengan arti berbeda-beda, merah untuk berhenti, kuning untuk berhati-hati atau bersiap, dan hijau untuk berjalan. Arti warna itu langsung dipahami serentak tanpa ada yang harus mengajarkan kita.

Lalu bagaimana dengan mobil otomatis di masa depan yang kelak akan sering mondar-mandir di jalanan yang sibuk? Ada hipotesis, kemungkinan di masa depan, lampu lalu lintas akan memiliki warna keempat. Warna ini berfungsi untuk mengontrol lalu lintas kendaraan yang bisa mengemudi sendiri itu di masa depan.

Usulan ini muncul dari para peneliti di North Carolina State University di jurnal IEEE Xplore pada 6 Februari 2023. Mereka menuliskan, warna keempat berwarna putih untuk memberi sinyal kepada kendaraan otonom (AV), supaya bisa mengontrol dirinya saat berada di persimpangan lalu lintas dengan cerdas.

Kendaraan yang bisa mengemudi bisa berhenti dan berjalan tanpa harus melihat lampu lalu lintas warna putih. Lampu ini bisa berkomunikasi secara nirkabel. "Konsep yang kami usulkan untuk persimpangan lalu lintas ini, yang kami sebut 'fase putih', memanfaatkan kekuatan komputasi kendaraan otonom," kata Ali Hajbabaie, salah satu peneliti dikutip dari rilis North Carolina State University.

Dengan demikian, tingkat kemacetan lalu lintas dan konsumsi bahan bakar di masa depan, mungkin dapat dikurangi. "Lampu merah tetap berarti berhenti. Lampu hijau tetap berarti jalan. Dan lampu putih akan memberi tahu pengemudi manusia untuk mengikuti mobil di depan mereka," lanjut Ali yang merupakan insinyur sipil di universitas tersebut.

Memang saat ini kita belum punya teknologi mobil otonom yang bisa menerapkan lampu lalu lintas. Sampai hari ini, mobil-mobil pintar yang ada terus mengalami perbaikan dari kecacatan yang dilaporkan dari pelanggan kepada perusahaan produksi.

Sementara penyelidikan para peneliti, berdasarkan penyelidikan sebelumnya di tahun 2020 ketika arus lalu lintas sudah bisa dipantau oleh komputer pusat yang terhubung ke persimpangan. Di sinlah, komputasi seperti lampu lalu lintas warna putih bisa diterapkan di masa depan.

Tentunya, sangat penting untuk menyorot lampu lalu lintas dan kendaraan yang lalu lalang. Kepadatan kendaraan terkadang menyebabkan kecelakaan, sehingga perlu pengembangan. Belum lagi dengan adanya mobil otonom yang bisa menyetir sendiri.

"Kendaraan niaga tampaknya memiliki tingkat adopsi kendaraan otonom yang lebih tinggi, sehingga ada peluang untuk menerapkan proyek percontohan dalam pengaturan yang dapat menguntungkan lalu lintas pelabuhan dan transportasi komersial,”  kata Ali Hajbabaie

Cara kerja lampu lalu lintas warna putih

Jadi, cara kerjanya adalah ketika kendaraan otonom sering dipakai di kota, mereka dapat berkomunikasi satu sama lain dan lampu lalu lintas di persimpangan dalam jarak tertentu. Cara ini dapat membuat kendaraan pintar ini saling berkoordinasi dalam arus lalu lintas agar lebih cepat dan cerdas.

Persimpangan dengan kendaraan AV, CHV dan lampu lalu lintas warna putih. ((Niroumand et al., IEEE Transactions on Intelligent Transportation Systems, 2023)

Misalnya, ketika mulai padat karena kendaraan harus berhenti, kendaraan ini memberi informasi untuk kecepatan yang diperlukan agar tidak bertabrakan.

Dalam lalu lintas yang beragam, kendaraan dengan pengemudi manusia akan diberitahu agar bisa mengikuti kendaraan di depannya berkat lampu warna putih. Warna putih bisa menginstruksikan kendaraan pintar untuk bisa berhenti, dan lanjut jika memang sudah saatnya berjalan.

"Memberikan beberapa kontrol arus lalu lintas ke AV adalah ide yang relatif baru, yang disebut paradigma kontrol seluler," kata Hajbabaie. "Ini dapat digunakan untuk mengoordinasikan lalu lintas dalam skenario apa pun yang melibatkan AV."

Baca Juga: Tingkat Polusi Lalu Lintas Bisa Merusak Fungsi Otak dalam Hitungan Jam

Baca Juga: Legalisasi Ganja Terkait dengan Kecelakaan Lalu Lintas dan Kematian

Baca Juga: Dalam Buruknya Lalu Lintas, Ada Korelasi Pemerintahan yang Korup

Baca Juga: Tren Mobil Listrik, Bisakah Menjadi Solusi Mengatasi Polusi Udara?

Tim peneliti juga telah mencoba mode simulasi. Kendaraan otonom seperti ini dapat meningkatkan arus lalu lintas dengan sendirinya. Karena kecepatan bisa ditentukan, penggunaan bahan bakarnya menjadi lebih berkurang.

Mereka mengungkapkan, semakin tinggi persentase mobil AV di persimpangan, semakin cepat lalu lintas bisa bergerak. Peningkatannya dari 40 hingga 99 persen untuk menghindari pengurangan penundaan total.

"Tapi kami pikir penting untuk menggabungkan konsep lampu putih di persimpangan karena ini memberi tahu pengemudi manusia apa yang terjadi. Sehingga, mereka tahu apa yang harus dilakukan saat mendekati persimpangan," lanjut Hajbabaie.