Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari Institute for Highway Safety in Ruckersville, Va menemukan bahwa ada hubungan antara legalisasi ganja, kecelakaan lalu lintas dan kematian. Terjadi peningkatan kecelakaan dan kematian pada negara-negara bagian yang melegalkan ganja rekreasi.
"Legalisasi ganja tidak datang tanpa biaya," kata pemimpin peneliti Charles M. Farmer dari Institute for Highway Safety in Ruckersville, Va .
Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Journal of Studies on Alcohol and Drugs dengan judul "Changes in Traffic Crash Rates After Legalization of Marijuana: Results by Crash Severity" baru-baru ini.
Farmer dan rekannya menganalisis lima negara bagian yang mengizinkan penggunaan ganja rekreasi untuk orang dewasa berusia di atas 21 tahun.
Mereka mengungkapkan peningkatan 5,8 persen dalam tingkat cedera kecelakaan lalu lintas. Kemudian peningkatan 4,1 persen dalam tingkat kecelakaan fatal setelah legalisasi dan awal penjualan ritel.
Sementara Para peneliti tidak menemukan peningkatan pada saat yang sama di kelompok perbandingan negara bagian yang tidak melegalkan obat tersebut. Secara keseluruhan, lompatan awal dalam tingkat kecelakaan cedera terjadi setelah legalisasi tetapi sebelum penjualan ritel atau eceran dimulai.
Cedera kecelakaan lalu lintas naik 6,5 persen setelah legalisasi tetapi sedikit menurun (-0,7 persen) setelah penjualan eceran dimulai. Namun, tingkat kecelakaan fatal meningkat baik setelah legalisasi (+2,3 persen) dan setelah penjualan eceran disahkan (+1,8 persen).
"Legalisasi menghilangkan stigma penggunaan ganja, sementara penjualan eceran hanya meningkatkan akses," kata Farmer. "Tetapi akses ke ganja tidak sulit, bahkan di tempat-tempat tanpa penjualan eceran. Pengguna yang sebelumnya menghindari mengemudi tinggi mungkin merasa tidak apa-apa setelah legalisasi."
Ada hubungan yang lebih tajam antara legalisasi ganja dan cedera kecelakaan lalu lintas hingga kematian. Hal itu mungkin disebabkan oleh bagaimana beberapa pengemudi memberikan kompensasi ketika dalam pengaruh ganja.
Seringkali, pengemudi di bawah pengaruh ganja memperlambat dan menjaga jarak yang lebih jauh antara mereka dan kendaraan lain. Mereka terganggu tetapi pada kecepatan yang lebih rendah. Pengemudi mungkin tidak dapat menghindari kecelakaan, tetapi tabrakan yang terjadi mungkin tidak terlalu mematikan.
Menurut penulis, penelitian sebelumnya yang melibatkan simulator mengemudi telah menunjukkan penggunaan ganja mempengaruhi waktu reaksi, pelacakan jalan, menjaga jalur dan perhatian.
Source | : | Journal of Studies on Alcohol and Drugs |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR