Misteri Bumi: Memprediksi Seberapa Cepat Lautan Magma Purba Membeku?

By Wawan Setiawan, Rabu, 1 Maret 2023 | 09:00 WIB
Bumi purba adalah tempat neraka: panas, bergolak, berputar cepat, dan dibombardir oleh puing-puing luar angkasa, termasuk benda seukuran Mars yang dampaknya menciptakan bulan. Benturan yang sama juga mengubah seluruh permukaan Bumi yang baru terbentuk menjadi lautan magma cair. (Diego Barucco/Shutterstock)

Baca Juga: Peristiwa Geologi Bumi Kita Berulang Seperti Pola Denyut Nadi

Baca Juga: Letusan Gunung Berapi di Tonga, Peristiwa 'Sekali dalam Satu Milenium'

Baca Juga: Teka-Teki Arkeologi: Ratusan Batu Bulat Sempurna Berasal dari Magma

Baca Juga: Temuan Batuan Ini Ungkap Bahwa Bumi Sempat Jadi Lautan Magma 

Penelitian ini juga membantu menjelaskan keragaman kimiawi yang ditemukan di dalam mantel bawah Bumi. Sampel lava - sebutan untuk magma setelah menembus permukaan Bumi - dari pegunungan di dasar laut dan pulau vulkanik seperti Hawaii dan Islandia mengkristal menjadi batuan basaltik dengan penampilan serupa tetapi komposisi kimia yang berbeda. Ini sebuah situasi yang telah lama membingungkan para ilmuwan Bumi.

"Mengapa mereka memiliki kimia atau sinyal kimia yang berbeda?" kata Mookherjee. "Karena magma berasal dari bawah permukaan bumi, itu berarti sumber magma di sana memiliki keragaman kimiawi. Bagaimana keragaman kimiawi itu dimulai, dan bagaimana ia bertahan selama waktu geologis?"

Titik awal keanekaragaman kimiawi di dalam mantel dapat dijelaskan dengan sukses oleh lautan magma di awal sejarah Bumi dengan viskositas rendah.

Magma yang kurang kental menyebabkan pemisahan cepat dari kristal yang tersuspensi di dalamnya, sebuah proses yang sering disebut sebagai kristalisasi fraksional. Itu menciptakan campuran kimia yang berbeda di dalam magma, bukan komposisi yang seragam.