Dosen ITB Sulap Limbah Kotoran Sapi Menjadi Ragam Perkakas Sehari-hari

By Utomo Priyambodo, Kamis, 2 Maret 2023 | 10:00 WIB
Produk desain lampu meja karya tim riset ITB ini berbahan dasar limbah kotoran sapi. (Dok. Studio Periphery)

Nationalgeographic.co.id—Desain produk ciptaan tim riset yang dipimpin dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB), Adhi Nugraha, berhasil mendunia. Hal ini berkat inovasinya yang unik serta bermanfaat bagi masyarakat.

Yang unik, produk hasil desain ITB ini berbahan dasar limbah kotoran sapi. Ya, material buangan yang bernilai minus ini kemudian disulap menjadi produk yang bermanfaat dan berntuk indah sehingga nilainya tinggi di pasaran.

Hal ini membuktikan bahwa palam perencanaan sebuah produk, desain adalah satu faktor yang tidak bisa diabaikan. Selain menciptakan pengalaman yang unik dan kreatif bagi para konsumen, produk yang dirancang dapat menjadi barang yang bermanfaat untuk memudahkan hidup mereka.

Sebuah desain tidak bisa lepas dari pertimbangan aspek-aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya. Desain berperan dalam menambah nilai produk dari aspek fungsi, ergonomi, kualitas, dan estetika. Jadi, desain produk yang baik diharapkan bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitarnya.

Adhi mengungkapkan bahwa ia mendapatkan ide desain produk ini karena keinginannya untuk mengurangi limbah kotoran kandang dan pencemarannya terhadap lingkungan. Oleh karena itu, dia bersama tim risetnya menyulap kotoran sapi menjadi material untuk berbagai produk.

“Saya tinggal di desa di mana kebanyakan penduduk adalah peternak sapi, dan memang mereka kurang arif dalam mengatasi limbah kotorannya,” ujar Adhi, seperti dikutip dari laman ITB.

“Maka dari itu, saya dapat ide untuk memanfaatkan kotoran sapi ini sebagai bahan baku agar limbah ini tidak lagi dibuang ke mana saja.”

Produk desain pengeras suara karya tim riset ITB ini berbahan dasar limbah kotoran sapi. (Dok. Adhi Nugraha)

Riset pengolahan kotoran sapi ini sudah memasuki tahun kedua. Adhi bersama tim risetnya sejauh ini telah berhasil merancang beberapa prototipe dari material yang dibuat.

Para anggota riset yang terdiri atas para peneliti di berbagai bidang serta para mahasiswa sebagai desainer junior memetakan tanggapan penduduk tentang kondisi lingkungan dan pengolahan kotoran sapi. Ini dilakukan sebelum mulai mempersiapkan serangkaian percobaan agar mendapatkan hasil bahan yang paling optimal.

Warga desa sekitar sangat antusias dengan ide tim karena ikut dilibatkan dalam produksi pengolahan kotoran sapi ini. Masyarakat juga berharap kegiatan ini bisa menjadi tambahan penghasilan baru.

Baca Juga: Mungkinkah Menerangi Kota Dengan Kotoran Sapi?