Dosen ITB Sulap Limbah Kotoran Sapi Menjadi Ragam Perkakas Sehari-hari

By Utomo Priyambodo, Kamis, 2 Maret 2023 | 10:00 WIB
Produk desain lampu meja karya tim riset ITB ini berbahan dasar limbah kotoran sapi. (Dok. Studio Periphery)

Baca Juga: Menceburkan Bayi ke Kotoran Sapi, Tradisi Turun Menurun di India

Baca Juga: Festival Gorehabba di India, Saling Lempar Kotoran Sapi demi Kesehatan 

Lalu bagaimana tim menyulap kotoran sapi menjadi sebuah produk? Secara garis besar, kotoran sapi dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan air.

Lalu, ampasnya dikeringkan dan ditambahkan beberapa bahan aditif untuk menghasilkan bahan baku yang baru. Material inilah yang digunakan dalam pembuatan bagian luar produk, seperti lampu, pengeras suara, dan lainnya.

Cetakan produk tersebut disiapkan dan diisi dengan hasil pengolahan limbah sapi. Setelah kering, cetakan dicopot dan produk siap digunakan atau melalui proses finishing.

Selama pengerjaan, Adhi dan tim harus memecahkan dua permasalahan dalam membuat inovasi tersebut. Pertama, mereka harus mencari cara untuk menghilangkan bau kotoran sapi.

Oleh karena itu, mereka mencoba menanggulanginya dengan berbagai proses pembersihan dan menambahkan bahan-bahan yang dapat mengurangi baunya. Mereka juga ingin mengusung produk all-natural. Untuk itu penggunaan bahan-bahan kimia dibuat seminim mungkin.

“Isu penting lainnya adalah paten dan sertifikasi produk agar menjamin keamanan inovasi kami, terlebihnya dalam persoalan sanitasinya,” papar Adhi.

“Tentu, riset kami sudah menunjukkan hasil yang sangat baik,” tambahnya.

Meja dan kayu ini terbuat dari limbah kotoran sapi, hasil karya tim riset ITB. (Dok. Adhi Nugraha)

Adhi juga menyatakan pentingnya peran masyarakat dan peneliti dalam perancangan produk yang memerlukan berbagai bidang studi seperti antropologi, perteknikan, dan seni.

Sejauh ini, produk-produk ciptaan tim riset Adhi telah dipamerkan di berbagai ajang pameran di dalam dan luar tanah air, contohnya ICAD 2022 di Jakarta, JIA 2022 di Bali, dan FINE 2022 di Singapura.