Studi Baru, Debat Kandidat Tidak Berpengaruh pada Preferensi Pemilih

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 4 Maret 2023 | 10:00 WIB
Seberapa kuatkan pengaruh debat kandidat calon presiden terhadap keputusan pemilih? (NEEDPIX.COM)

Nationalgeographic.co.id—Penelitian terbaru ilmuwan Oxford University mengungkapkan bahwa debat kandidat di televisi tidak berpengaruh terhadap preferensi pemilih. Informasi yang diterima dari sumber lain seperti media, aktivis politik, dan warga lainnya justru lebih penting.

Peneliti dan pakar telah lama memperdebatkan dampak kampanye politik. Salah satu pandangan adalah bahwa minggu-minggu menjelang pemilu adalah periode yang krusial.

Informasi kampanye dapat membantu pemilih menilai kinerja politisi petahana, membandingkan kualitas dan posisi semua kandidat, dan bahkan mungkin mempertimbangkan kembali preferensi pilihan mereka.

Akan tetapi beberapa peneliti berpendapat bahwa kampanye memiliki efek minimal karena kebanyakan orang memutuskan calon mereka jauh sebelum pemilihan.

Temuan tersebut telah diterbitkan dalam The Quarterly Journal of Economics, yang diterbitkan oleh Oxford University Press.

Peneliti di sini menggunakan data survei dari 62 pemilu di sepuluh negara (Austria, Kanada, Jerman, Italia, Belanda, Selandia Baru, Swedia, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat) sejak 1952 untuk mempelajari bagaimana pemilih menentukan pilihannya.

Data termasuk 253.000 pengamatan. Para penulis melihat perbedaan antara siapa yang menurut pemilih akan mereka pilih, sebelum pemilu, dan siapa yang menurut mereka akan mereka pilih, setelah pemilu.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa fraksi orang dengan pernyataan suara yang identik sebelum dan sesudah pemilihan meningkat sebesar 17 poin persentase selama 60 hari menjelang pemilihan, dari dasar 71%.

Pada hari terakhir sebelum pemilihan, 12% pemilih masih tidak tahu (atau tidak akan mengatakan) siapa yang akan mereka pilih atau menyatakan niat memilih yang berbeda dari pilihan akhir mereka.

Secara total, 17% hingga 29% pemilih mengambil keputusan selama dua bulan terakhir kampanye. Peningkatan besar dalam konsistensi pilihan suara individu ini dikaitkan dengan pengurangan 5 poin persentase dalam jarak antara perolehan suara yang diprediksi dan akhir.

Pemilih yang mengambil keputusan dalam periode tersebut secara signifikan memengaruhi hasil pemilu.

Dalam pemilihan tertentu, pemilih yang lebih muda dan kurang berpendidikan lebih dipengaruhi oleh informasi kampanye, dan pemilih yang sangat mengidentifikasi diri dengan suatu partai kurang terpengaruh.