Sementara itu, Zhang Juzheng bersikap keras dan membuat Kaisar Wanli muda mengalami masa-masa sulit.
Mengambil Alih Sebuah Kekaisaran Sejahtera
Ketika Zhang Juzheng meninggal, dia meninggalkan kerajaan besar dengan sistem manajemen yang efisien, warga sipil yang kaya dan stabil, perbatasan yang damai, dan tidak ada musuh yang mengancam.
Namun, Zhu Yijun, sekarang Kaisar Wanli yang kuat, mendengarkan keluhan beberapa pejabat lainnya; dia menyita properti Zhang Juzheng, menghapus gelar kebangsawanannya dan banyak kebijakan reformasinya, mengajukan banyak tuduhan terhadapnya, dan mengusir semua anggota keluarga Zhang.
Kaisar Wanli muda akhirnya membalas dendam atas ketegasan Zhang Juzheng dan semua "masa sulit" yang dia berikan padanya.
Saat itu, Kaisar Wanli baru berusia 20 tahun dan seorang raja yang cerdas, ambisius, terpelajar dengan negara yang makmur. Dia rajin dan peduli, dan kerajaannya berkembang di bawah pemerintahannya.
Transformasi Kaisar Wanli yang Mendadak dan Misterius
Namun, tiga sampai empat tahun kemudian, Kaisar Wanli mulai berperilaku seperti kakeknya, Kaisar Jiajing Zhu Houcong. Dia berhenti muncul di rapat pemerintah atau publik dan mengirim perintahnya hanya menggunakan surat tertulis.
Selain beberapa menteri penting, sebagian besar pejabat lainnya hampir tidak bisa melihat Kaisar Wanli lagi. Tidak ada yang tahu persis apa yang terjadi tahun itu, membuat kaisar muda yang bersemangat dan rajin ini menjadi raja yang malas dan acuh tak acuh.
Baca Juga: Ketika Janggut Jadi Simbol Ketampanan Pria di Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Ahmad Fanakati, Menkeu Kekaisaran Tiongkok Dinasti Yuan yang Korupsi
Baca Juga: Jatuh Bangun Kekaisaran Tiongkok, Ternyata Dipengaruhi Curah Hujan