Xiaozong, Kaisar Tiongkok Ambisius yang Dikendalikan Ayah Angkatnya

By Sysilia Tanhati, Selasa, 7 Maret 2023 | 16:00 WIB
Xiaozong adalah kaisar Tiongkok yang ambisius. Ia berusaha membawa kemakmuran bagi rakyatnya namun selalu dikendalikan oleh ayah angkatnya. (Public Domai)

Nationalgeographic.co.id—Tugas utama seorang kaisar Tiongkok adalah menciptakan kesejahteraan dan kedamaian bagi rakyatnya. Salah satu kaisar yang berusaha keras untuk mewujudkannya adalah Kaisar Xiaozong dari Dinasti Song. Lahir dengan nama Zhao Shen, ia adalah salah satu kaisar dari Dinasti Song yang luar biasa.

Dia memiliki keinginan yang kuat untuk memulihkan wilayah kekaisaran yang hilang. Sayangnya, segala usaha kerasnya terhalang oleh tindakan ayah angkatnya, pejabat, dan jenderal yang tidak cakap.

Wilayah Kekaisaran Tiongkok yang direbut musuh

Dalam Insiden Jingkang pada tahun 1127, pengembara Jurchen Jin menangkap kaisar Dinasti Song, bangsawan, dan pejabat. Bahkan warga sipil yang terampil pun turut ditangkap saat itu.

Setelah perang dahsyat ini, Song kehilangan wilayah yang luas di utara dan termasuk penduduknya.

Zhao Gou adalah satu-satunya pangeran bebas yang tersisa di klan dinasti saat itu. Dia melarikan diri ke selatan. Dengan bantuan para jenderal dan pejabat setia Song, sang pangeran membangun kembali Dinasti Song di selatan. Kekaisaran dengan wilayah yang jauh lebih kecil ini disebut Dinasti Song Selatan (1127-1279).

Zhao Gou (1107 — 1187), dikenal dengan nama Kaisar Gaozong dari Song, hanya memiliki satu putra dan lima orang putri. Namun sang putra meninggal dalam usia muda dan tentara Jurchen Jin menangkap kelima putrinya.

Setelah mendirikan kembali Song Selatan, dia belum memiliki keturunan lagi. Maka ia pun mencari keluarganya yang masih tersisa.

Kaisar Gaozong mengirim orang untuk mencari keturunan Kaisar Zhang Kuangyin (927—976), pendiri Dinasti Song. Sebelumnya, Kaisar Zhang meninggal mendadak dan takhtanya diduduki oleh adik laki-lakinya.

Belakangan, dua anak yang lahir dan besar di dunia sipil tanpa sumber daya politik atau klan yang kuat dipilih. Salah satunya adalah Zhao Shen yang cerdas dan sopan.

Zhao Gou kemudian membesarkan kedua anak itu di istana kerajaan. Di saat yang sama, ia berharap bisa memiliki seorang putra sendiri suatu hari nanti.

Setelah 28 tahun, Zhao Gou akhirnya mengadopsi Zhao Shen sebagai pangeran kerajaannya dan anak lainnya sebagai keponakannya.