Sang pangeran naik takhta
Satu tahun setelah keputusan ini, Jurchen Jin menginvasi Dinasti Song lagi. Padahal sebelumnya, Jurchen Jin telah menandatangani perjanjian yang sangat menguntungkan dan tidak adil.
Kemudian, Kaisar Zhao Gou mencalonkan Zhao Shen sebagai putra mahkota dan turun takhta beberapa bulan kemudian. Zhao Shen menjadi Kaisar Xiaozong dari Dinasti Song. “Namun ia tetap mempertahankan kendali dari belakang takhta,” tulis James T.C. Liu di laman Britannica.
Tidak seperti ayah angkatnya, Kaisar Xiaozong bertekad untuk melawan Jurchen Jin dengan berani.
Bulan kedua setelah naik takhta, dia memanggil para jenderal pemberani dan cakap yang ingin berperang untuk dinasti. Ia bertekad untuk merebut kembali wilayah Song yang hilang.
“Xiaozong juga bersimpati kepada kaum idealis, mengangkat beberapa dari mereka ke posisi istana dan pos komando,” tambah Liu.
Kaisar Xiaozong yang penuh ambisi namun kerap menghadapi kegagalan
Kemudian Kaisar Xiaozong memimpin kekaisaran dengan rajin dan bersiap untuk perang balas dendam.
Setelah persiapan sekitar satu tahun, sang kaisar memulai perang ekspedisi utara melawan Jurchen Jin. Tentara Song mencapai beberapa keberhasilan pada awalnya. Mereka kemudian gagal karena para komandan Song tidak saling percaya dan terpecah belah.
Pertentangan dari kaisar sebelumnya dan kegagalan besar di medan perang, membuat Kaisar Xiaozong setuju untuk bernegosiasi dengan Jurchen Jin.
Seperti yang sebelumnya, Jin mengajukan persyaratan yang merugikan Song. Bahkan kali ini mereka lebih tamak dan menghina Dinasti Song.
Kaisar Xiaozong berbeda dengan kaisar sebelumnya yang selalu menuruti Jurchen Jin. Kali ini, ia menolak perjanjian yang memalukan itu dan mulai mempersiapkan perang lain.