Mengungkap Kehidupan Sehari-hari di Harem Kekaisaran Ottoman

By Tri Wahyu Prasetyo, Kamis, 9 Maret 2023 | 17:00 WIB
Di Kekaisaran Ottoman, fungsi harem lebih dari sekadar memenuhi hasrat seks belaka. Harem berfungsi untuk menghasilkan ahli waris dan kepentingan politis lainnya. ( Juan Giménez Martín)

Sebenarnya, terdapat dua kelompok wanita yang berada di harem Sultan, yaitu istri dan kerabat sultan serta budak. Kedua kelompok ini memiliki pengalaman yang saling berbeda.

Perbudakan merupakan hal lazim dalam Kekaisaran Ottoman, sebagian besar mereka diambil dari masyarakat non-muslim di daerah pinggir Kekaisaran, seperti Balkan, Kaukasus, dan Afrika.

Jadi, meskipun Sultan memiliki istri yang dinikahinya untuk tujuan menjalin aliansi dan melanjutkan dinastinya, ia juga memiliki sejumlah selir yang diperbudak.

Wanita yang diperbudak di harem dikenal sebagai "jariyah", dan biasanya dibawa ke harem pada usia muda. Setelah masuk ke dalam harem, biasanya mereka memilih nama baru dan memutuskan hubungan mereka dengan kehidupan masa lalu.

Sebagian besar, pada tahun-tahun awal kehidupan mereka difokuskan pada pendidikan. Gadis-gadis itu diberi pelajaran setiap hari dalam segala hal, mulai dari menari hingga matematika dasar.

Bahkan, pendidikan yang diberikan kepada gadis-gadis di harem jauh lebih baik daripada yang diterima kebanyakan wanita di Kekaisaran Ottoman.

Namun yang paling utama, para gadis ini diharapkan dapat mempelajari sopan santun dan tradisi istana. Mereka akan dinilai berdasarkan tindak tanduk mereka. Seringkali, mereka yang tidak patuh akan dilarang tinggal di harem dan akan dinikahkan dengan orang biasa.

Di sisi lain, gadis-gadis yang berprestasi dalam studinya dibawa untuk mengabdi di istana. Beberapa ditugaskan untuk mengerjakan tugas-tugas dasar seperti membantu memasak atau mencuci pakaian.

Namun, gadis-gadis yang paling cerdas serta berbakat diberi posisi yang penting, seperti membantu mengelola keuangan rumah tangga atau membantu menjalankan operasi harian istana.

Gadis-gadis paling cantik dan santun sering dibawa untuk menemui Sultan. Adalah kesalahpahaman umum bila setiap gadis di harem berhubungan seks dengan Sultan. Kebenarannya, bahwa sebagian besar gadis bahkan tidak pernah berbicara dengan penguasa.

Namun, Sultan kadang-kadang memilih wanita dari harem untuk berbagi tempat tidur. Dan begitu mereka melakukannya, mereka menjadi bagian resmi dari rumah tangga Sultan dan dipindahkan untuk tinggal bersama istri dan keluarga Sultan.

Gadis-gadis itu akan membantu membesarkan anak-anak yang mereka miliki dengan Sultan bersama dengan saudara tiri mereka.