Kisah Mistik di Kekaisaran Ottoman dalam Catatan Evliya Çelebi

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 11 Maret 2023 | 16:00 WIB
Ukiran potongan kayu menunjukkan adegan pembakaran penyihir di Wilayah Regenstein Kekaisaran Romawi Suci pada tahun 1555. (iStock Photo)

Namun, Çelebi mempunyai kisah untuk diceritakan tentang segala hal, termasuk tentang dunia sihir. Ia juga menggambarkan jimat, ilmu sihir, dan ahli sihir yang ditemui selama perjalanannya, tidak luput juga makhluk metafisik yang ia saksikan.

Ia menafsirkan peristiwa yang dirinya alami dengan mengacu pada jimat dan legenda sebelumnya. Bahkan ada referensi tentangnya yang menceritakan salah satu cerita "vampir", yang dikatakan sebagai dasar cerita klasik "Dracula".

Perlu dipahami, bahwa ketika berbicara tentang pertunjukan sulap dan atraksi, yang ia saksikan di alun-alun, rumah pasha, dan festival, ia menekankan aspek "pertunjukan" dari mereka.

Namun, beberapa kasus penyihir, mantra, serta vampir yang diceritakan berdasarkan pengalaman pribadinya. Ia memadukannya dengan kebenaran dan mengungkapkannya di hadapan para saksi dengan tanggal tertentu.

Peristiwa pertama terjadi pada malam tanggal 26 April 1666 di desa Pedsi, Kaukasus, yang terdiri dari 300 rumah.

Di desa ini, Çelebi menyaksikan perang para penyihir di langit. Di malam yang gelap gulita, petir tiba-tiba menyambar. Kilap itu bahkan cukup cerah bagi wanita Sirkasia untuk menyulam.

Merasakan semacam keanehan, Çelebi bertanya kepada orang-orang Sirkasia, dan mereka berkata, "Setahun sekali, ada malam karakoncolos—penyihir Sirkasia dan penyihir Abkhaz terbang ke langit dan bertempur dalam perang besar."

Bagi masyarakat sekitar, Karakoncolos berarti makhluk imajiner, penyihir dan setan. Dikatakan bahwa seseorang dapat keluar dan menyaksikan perang ini tanpa rasa takut.

Çelebi keluar bersama sekitar 70-80 orang dengan senjata mereka. Ia teheran-heran melihat para penyihir di pohon besar, perahu, roda kereta, dan banyak benda serupa lainnya melawan penyihir di atas hewan-hewan, seperti kuda, sapi, dan unta mati, sembari menggenggam kepala ular, kuda, dan unta di tangan mereka.

Suara keras terdengar dalam pertarungan yang berlangsung tepat enam jam ini. Ketika tujuh penyihir Abkhazia dan tujuh penyihir Sirkasia jatuh ke tanah, para penyihir Sirkasia segera membunuh penyihir Abkhazia dengan cara menghisap darah mereka dan melemparkan tubuh mereka ke dalam api.

Perang berakhir dengan kokok ayam jantan dan para penyihir pergi. Çelebi menyatakan bahwa ia sama sekali tidak percaya pada cerita semacam itu, tetapi dirinya heran melihatnya secara pribadi.

Penduduk desa mengatakan bahwa "malam karakoncolos" yang kejam seperti itu tidak pernah terlihat selama 40-50 tahun.