Zombie, Vampir
Çelebi berbicara tentang zombie seperti yang mungkin telah Anda tonton dalam serial The Walking Dead. Menurut masyarakat, penyihir yang meminum darah manusia ini juga muncul pada malam karakoncolos di Kaukasus.
Pada beberapa malam, penyihir akan meminum darah orang yang dihantui dan membuatnya sakit. Jika seseorang yang darahnya diminum adalah orang terasing, ia akan sakit dan mati.
Namun jika dirinya memiliki keluarga, sanak saudaranya akan pergi ke kuburan dengan "pemburu penyihir" untuk mencari tempat di mana penyihir zombie keluar.
Baca Juga: Meski Kontroversial, Selim I Berhasil Membawa Kejayaan Ottoman
Baca Juga: Pesan dalam Botol dengan 'Umur Tertua' Sedunia Berisi Catatan Lucu
Baca Juga: Catatan Perjalanan Kuno: Bagaimana Cara Orang Romawi Bepergian?
Mereka bersama-sama menggali tanah-tanah kuburan yang diduga sebagai tempat awal kejadian bermula. Apabila mereka melihat sorot mata berwarna merah di lubang galian, segera penyihir zombie terdeteksi dan segera dibawa keluar dari kubur.
Sebatang kayu beri hitam yang panjang ditusukkan pada bagian perut. Selain itu, tubuhnya dibakar dalam api agar jiwa penyihir lain yang masih hidup tidak jatuh ke dalam tubuh ini.
Dengan cara ini, sihir sang penyihir dipatahkan, dan orang yang darahnya disedot pulih dari penyakit seiring waktu.
Menurut apa yang Çelebi dengar, beberapa penyihir yang tinggal di negeri ini berkeliaran di antara orang-orang tanpa diketahui.
Di tempat lain Çelebi juga menemui peristiwa mistis, tepatnya kala dirinya sedang beristirahat di sebuah rumah non-Muslim di desa Çalıkkavak, Bulgaria.
Seorang wanita tua sengsara dengan rambut acak-acakan dan buruk rupa bersama tujuh anak masuk ke dalam rumah. Pada tengah malam, wanita itu mengubah dirinya dan anak-anaknya menjadi ayam.
Melihat hal tersebut Çelebi bersama orang-orangnya berteriak dan mimisan karena ketakutan melihat hal itu.
Dalam bukunya, Çelebi menyebutkan insiden lain yang ia lihat di berbagai negeri. Buku tersebut pertama kali mendapatkan reputasi yang lebih luas setelah sejarawan Ottoman Jerman Joseph von Hammer-Purgstall membacanya.
Kini buku tersebut dapat dengan mudah dibaca atau dipelajari setelah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa Eropa.