Nationalgeographic.co.id—Selama Perang Candu Kedua, sekitar tahun 1856 hingga 1860, Inggris telah banyak menyebabkan kerusakan dan melakukan penjarahan di Tiongkok. Salah satu yang paling tragis adalah, Inggris memerintahkan penghancuran dan penjarahan istana musim panas lama di Beijing.
Komplek istana yang dikenal sebagai Yuanmingyuan, yang berarti "Taman Kecerahan Sempurna" itu, adalah kompleks istana dengan taman yang luas itu dan merupakan surga yang indah.
Istana tersebut dipenuhi dengan karya seni tak ternilai yang mewakili ribuan tahun sejarah Tiongkok. Penghancuran dan penjarahan tersebut jelas telah menghina orang-orang Tiongkok.
Tapi dari itu semua, ada jarahan yang paling menarik dan menjadi cerita unik hingga saat ini. Inggris mencuri 5 ekor anjing Peking milik kaisar Tiongkok.
Selama penghancuran besar-besaran tersebut, yang dikenang oleh orang Tiongkok sebagai penghinaan terakhir, lima anjing Peking ditemukan. Salah satunya diambil oleh Kapten Inggris bernama John Hart Dunne, yang kemudian menulis surat berikut kepada Ratu Victoria.
“Anjing kecil ini saya temukan di Istana Yuan Ming Yuan dekat Peking pada tanggal 6 Oktober 1860. Anjing itu diduga milik Permaisuri, atau salah satu wanita dari Keluarga Kekaisaran," tulis Dunne dalam suratnya.
"Ini adalah makhluk kecil yang paling penyayang dan cerdas, ia selalu terbiasa diperlakukan sebagai hewan peliharaan dan dengan harapan dapat dipandang seperti itu oleh Yang Mulia dan Keluarga Kerajaan yang saya bawa dari Tiongkok."
Inggris telah mencuri Anjing Kaisar Tiongkok, yang menurut mereka adalah trah anjing mainan, mereka disediakan khusus untuk anggota rumah tangga kekaisaran Tiongkok.
Anjing-anjing itu, menurut mereka dibiakkan sebagai "anjing lengan" sehingga mereka dapat bersembunyi di balik lengan jubah kaisar Tiongkok.
Menurut legenda, anjing Peking berasal dari romansa antara singa dan monyet marmoset yang jatuh cinta meskipun ukurannya sangat berbeda.
Meskipun sejarahnya sedikit suram, sejarawan percaya bahwa Peking pertama kali dibiakkan menyerupai singa kecil mungkin sejak 2.000 tahun yang lalu.
Anjing Peking dikaitkan dengan kisah-kisah tentang asal usul keramat ini, beberapa mengklaim bahwa pelayan istana Tiongkok harus membungkuk ketika mereka melewati seorang Peking.
Jadi, anjing peking kecil itu kemudian dikirim ke Inggris sebagai hadiah untuk Ratu Victoria. Anjing itu tiba ke hadapan Ratu Victoria di Inggris, yang kemudian dengan sembrono menamainya Looty.
Apa yang sekilas tampak sebagai anjing yang tidak biasa, sebenarnya memulai hidupnya di rumah tangga kaisar Tiongkok sebelum dijarah oleh Inggris selama penjarahan Istana Musim Panas Lama di Beijing. Ketika Looty tiba di rumah Ratu Victoria, dia sangat penasaran.
Kisah Looty terjalin dengan situasi politik antara Kerajaan Inggris dan Kekaisaran Tiongkok selama Perang Candu Kedua, ketika pasukan Anglo-Prancis kembali menekan Tiongkok agar membuka perbatasannya untuk perdagangan Barat dan memastikan kendali atas perdagangan opium yang menguntungkan.
Tapi, penamaan Looty dianggap tidak peka dan sebuah penghinaan. Tidak hanya itu, proliferasi artefak dari penjarahan Istana Musim Panas Lama juga telah menjadi simbol imperialisme Inggris yang kurang ajar dan penjarahan kolonial selama era tersebut.