Devsirme: Sebuah Tangga ke Puncak Kekaisaran Ottoman bagi Non-Muslim

By Tri Wahyu Prasetyo, Minggu, 12 Maret 2023 | 12:00 WIB
Anggota Janissari direkrut melalui sistem devşirme di mana anak laki-laki Kristen berusia antara delapan dan 10 tahun diambil dari keluarga mereka. (Public Domain/ Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id - Disebut-sebut, sistem "devsirme" adalah salah satu prinsip yang menjaga Kekaisaran Ottoman tetap berdiri selama enam abad. Melalui devsirme, sultan dapat mengumpulkan orang-orang terbaik.

Sesuai dengan bakat mereka, orang-orang yang diambil dari devsirme akan dilatih menjadi negarawan, prajurit elite tentara Ottoman, atau bahkan sebagai pengawal sultan.

Satu-satunya kriteria untuk menaiki tangga pada Kekaisaran Ottoman adalah kompetensi. Terlepas dari ras atau agama, anak muda berbakat memiliki masa depan yang cerah.

Selama periode awal Kekaisaran Ottoman, negarawan dipilih di antara lulusan madrasah klasik, yang beroperasi di seluruh dunia Islam. Seiring berjalannya waktu, negara tumbuh lebih besar. Kekaisaran membutuhkan negarawan yang memiliki lebih banyak pengalaman politik.

Kekaisaran mulai melatih gubernurnya sendiri. Lulusan Madrasah tetap menempati posisinya sebagai ahli hukum dan agama. Di sisi lain, pegawai sipil berpangkat rendah dilatih di kantor-kantor negara.

Para pejabat kekaisaran dilatih dalam Sekolah Enderun, yang merupakan semacam akademi istana. 

Sekolah Enderun terdiri dari kantor administrasi tempat masalah pribadi sultan ditangani dan sebuah akademi tempat para pejabat kekaisaran menerima pendidikan.

Para tawanan perang yang berbakat, mereka dilatih sebagai negarawan atau prajurit elite Janissari, serta dibesarkan sesuai dengan budaya Islam Ottoman. 

Undang-Undang Devsirme disahkan pada abad ke-15. Putra warga non-Muslim diambil, dimasukan ke Islam, dan ditempatkan dalam layanan pemerintah untuk dilatih.

Anak-anak berusia antara delapan hingga 15 tahun dipilih yang terbaik oleh PNS yang akrab dengan ilmu fisiognomi setelah melalui berbagai ujian, berdasarkan kecerdasan, perilaku, dan penampilan fisik mereka.

Baca Juga: Tempat Terlarang, Kehidupan Tersembunyi Harem Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Selim III Kekaisaran Ottoman, Bawa Reformasi Hingga Kehilangan Takhta