Mengapa Kekaisaran Ottoman Mengubah Hagia Sophia Menjadi Masjid?

By Ricky Jenihansen, Selasa, 21 Maret 2023 | 07:00 WIB
Lukisan ‘Aya Sofia, Constantinople' karya Gaspare Fossati tahun 1852. (Gaspare Fossati)

Baca Juga: Harem Sultan Penebar TBC yang Menghancurkan Kekaisaran Ottoman

 Baca Juga: Tari Darwis, Seni Indah para Sufi yang Populer di Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Simalakama Kekaisaran Ottoman Menjinakkan Vlad Dracula 'Sang Penyula'

Setelah itu, Hagia Sophia, khususnya kubahnya, kemudian mempengaruhi arsitektur Ottoman, terutama dalam pembangunan Masjid Biru, yang dibangun di Istanbul pada abad ke-17.

Tapi, pada tahun 1934, Mustafa Kemal Ataturk yang berhasil menggulingkan Kesultanan Utsmaniyah, menghancurkan sistem khilafah Turki dan menghilangkan simbol-simbol Islam, termasuk mensekulerkan Hagia Sophia dan mengubahnya menjadi museum.

Tapi sejak tahun 2005, sejumlah petisi muncul untuk mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid. Petisi mengatakan, bahwa Hagia Sophia adalah milik Pribadi Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih yang pada tahun 1453 merebut Istanbul.

Pada 11 Juli 2020, pengadilan Turki menganulir dekrit 1934 yang diprakarsai Attaturk. Setelah putusan itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan menandatangani keputusan presiden untuk mengubah kembali Hagia Sophia menjadi masjid.

Penelitian, perbaikan, dan restorasi berlanjut hingga hari ini dan Hagia Sophia sekarang menjadi situs penting untuk pariwisata di Istanbul. Ini adalah tempat yang telah menjadi bagian dari jalinan budaya kota baik di zaman kuno maupun modern.