Perkiraan populasi kucing liar sebelumnya oleh Departemen Lingkungan, Air, Warisan, dan Seni Australia menunjukkan bahwa mungkin ada sebanyak 18 juta kucing yang berkeliaran di negara itu. Namun, jumlah itu jauh dari perkiraan pasti, kata para peneliti.
Dalam studi tersebut, para peneliti membuat perkiraan yang lebih akurat dengan membagi daratan Australia, termasuk pulau, ke dalam kotak, dengan setiap sel berukuran 0,6 mil kali 0,6 mil (1 kilometer kali 1 kilometer).
Dengan menggunakan data dari studi yang ada tentang jumlah kucing liar di berbagai lokasi di seluruh benua, mereka memperkirakan ukuran populasi kucing untuk setiap sel jaringan dan kemudian menghitung jumlah populasi di semua sel.
Mereka kemudian memperhitungkan variasi ukuran populasi berdasarkan ketersediaan makanan.
"Total populasi kucing liar Australia berfluktuasi antara 2,1 juta saat musim paceklik, hingga 6,3 juta saat hujan yang meluas menghasilkan banyak mangsa yang tersedia," rekan penulis studi Sarah Legge, seorang peneliti utama di School of Biological Sciences di Queensland University.
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Kucing Suka Membangunkan Pemiliknya di Pagi Buta?
Baca Juga: Dunia Hewan: Kucing Bukan Tidak Setia, Ia Hanya Tidak Punya Kompetensi
Baca Juga: Dunia Hewan: Bisakah Anjing Hidup Tanpa Manusia, Seperti Kucing?
Baca Juga: Dunia Hewan: Kucing Tak Bisa Mengekspresikan Emosi Akibat Salah Manusia
Legge dan rekan-rekannya menemukan bahwa kepadatan populasi sangat bervariasi di seluruh negeri, dengan sebanyak 100 kucing dalam 0,4 mil persegi (1 kilometer persegi) di beberapa tempat.
Kepadatan di daerah perkotaan bisa 30 kali lebih besar daripada di lingkungan alami. Mereka juga menemukan bahwa kepadatan populasi kucing lebih tinggi di pulau-pulau.
Kucing bahkan berhasil menyusup ke zona lindung yang ditunjuk untuk mamalia asli yang terancam, membangun populasi di tiga dari 19 area tertutup, tulis penulis penelitian.
Dengan mengungkapkan di mana kucing liar cenderung berkumpul, hasil para ilmuwan dapat membantu konservasionis mengembangkan strategi untuk mengatasi lokasi yang paling berisiko.
"Studi kami menyoroti skala dan dampak kucing liar dan kebutuhan mendesak untuk mengembangkan metode pengendalian yang efektif," kata mereka.